A. MIKROORGANISME PENYEDIA HARA NITROGEN
1. Rhizobium
Rhizobium hanya dapat
memfiksasi N atmosfer bila berada dalam bintil akar legum (simbiosis). Mampu memfiksasi 100-300 Kg N/ha
dalam musim tanam dan meninggalkann N untuk tanaman berikutnya.
Mampu menyukupi 80%
kebutuhan N tanaman legum, meningkatkan produksi 10%-25%.
2. Azospirilum
Azospirilum berasosiasi
dengan tanaman jenis rerumputan (serealia, jagung, cantel, gandum). Dijumpai
pada daerah perakaran tanaman, berkemampuan menambat N2 (nitrogen)
dari udara.
Jenis: Azospirilum
brasilense, A. lipoferum, A. amazonese
Manfaat:
a.
Infeksi bakteri tidak merubah
morfologi perakaran.
b.
Meningkatkan jumlah akar rambut
dan percabangan akar, lebih berperan dalam penyerapan hara.
c.
Bila saat berasosiasi dengan
akar tidak dapat menambat N dapat meningkatkan penyerapan N yang ada di tanah.
d.
Meningkatkan efisiensi
penyerapan N dan menurunkan kehilangan akibat penyucian, denitrifikasi/bentuk
kehilangan nitrogen lainnya.
3. Azotobacter spp
Hidup di daerah perakaran pada semua jenis tanah.
a.
Mampu menambat N dari udara.
b.
Menghasilkan sejenis hormon
(hormon pertumbuhan).
c.
Dapat menghambat pertumbuhan
jamur tertentu/mengurangi kompetisi dengan mikroorganisme lain.
d.
Mempengaruhi perkecambahan
benih dan memperbaiki pertumbuhan tanaman.
B. MIKROORGANIOSME PELARUT FOSFAT
Di
daerah tropika diperkirakan hanya 25% fosfat yang diberikan dalam bentuk
superfosfat yang diserap tanaman dan sebagian besar (75%) diikat oleh tanah dan
tidak dapat diserap oleh tanaman.
Ada beberapa jenis fungi
dan bakteri seperti Bacillus polymyxa, Psudomonas striata, Aspergillus awamori
dan Penicillium digitatum mampu melarutkan bentuk P tak laru (terikat tanah)
menjadi bentuk yang tersedia bagi tanaman. Jumlah bakteri pelarut P dalam tanah
yaitu 104-106 juta tiap gram tanah.
C. MIKORIZA
Asosiasi
simbiotik antara jamur dan sistim perakaran tanaman tinggi diistilahkan dengan
mikoriza.
- Ektomikoriza, jamur yang berkembang dipermukaan luar akar diantara sel-sel korteks akar. Berasosiasi dengan tanaman jenis pohon seperti : pinus, oak, eukaliptus dll. Asosiasi ektomikoriza juga terjadi dengan fungi. Bila terinfeksi ektomikoriza pertumbuhan tanaman lebih baik.
Ektomikoriza mempunyai sifat
antara lain akar yang kena infeksi membesar, bercabang, rambut-rambut akar
tidak ada, hifa menjorok ke luar dan berfungsi sebagi alat yang efektif dalam
menyerap unsur hara dan air, hifa tidak masuk ke dalam sel tetapi hanya
berkembang diantara dinding-dinding sel jaringan korteks membentuk struktur
seperrti pada jaringan Hartiq.
- Endomikoriza, jamur yang berkembang di dalam akar dan di dalam sel-sel korteks akar.
Ada 4 tipe
- Phycomycetous/Mikoriza Vesikular Arbuskular (MVA)
- Orchidaeous
- Ericoid
- Arbutoid
Phycomycetous/MVA memiliki
sebaran yang lebih luas dibanding ketiga tipe tang lain. MVA merupakan jenis
fungi yang hidup berkoloni pada beberapa jenis tanaman pertanian, termasuk
tanaman hortikultura dan kehutanan. Beberapa jenis MVA yang dapat
diidentifikasi termasuk dalam genus Glamus, Gigaspora, Acaulospora, Sclerocytis.
MVA membantu pertumbuhan tanaman dengan memperbaiki ketersediaan hara fosfat
dan melindungi perakaran dari serangan patogen.
- Mikoriza Perombak Selulosa.
Kandungan karbon organik
pada tanah lapisan atas berkisar 0,9%-2,0%. Trichoderma, Aspergillus dan
Penicillium mampu merombah selulosa memjadi senyawa-senyawa monosakarida,
alkohol, CO2 dan asam-asam organik lain dengan dikeluarkannya enzim
selulase.
D.
MIKROORGANISME EFEKTIF (EM).
Merupakan
kultur campuran berbagai jenis mikroorganisme yang bermanfaat (bakteri
fotosintetik, bakteri asam laktat, ragi, actinomycetes dan jamur peragian)
dapat dimanfaatkan sebagai inokulan untuk meningkatkan keragaman mikroba tanah.
Pengaruh EM yang menguntungkan adalah
sebangai berikut:
- Memperbaiki kondisi lingkungan fisik, kimia dan biologi tanah serta menekan pertumbuhan hama dan penyakit.
- Memperbaiki perkecambahan, pembungaan, pembentukan buah dan pematangan hasil
- Meningkatkan kapasitas fotosintesis tanaman.
- Meningkatkan manfaat BO (Bahan Organik) sebagai sumber pupuk.
E.
MIKROBA PENGENDALI OPT (Organisme Pengganggu Tanaman)
1. Pengendali Hama Tanaman.
·
Bacillus thuringiensis
·
Bauveria bassiana
·
Paecilomyces fumosoroseus
·
Metharizium anisopliae
2. Pengendali Penyakit Tanaman
·
Trycoderma sp
·
Phytoptora sp
·
Gondoderma sp, JAP (Jamur Akar
Putih)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar