Oleh : Efendy Manan
Waktu saya kecil,saya
sangat membenci tanaman yang satu ini jika
sedang bermain layang-layang atau
sepakbola di lapangan dekat balai desa.Ini karena duri-durinya yang tajam
terasa nyeri jika tidak sengaja terinjak kaki.Apalagi populasi tanaman
ini begitu banyak sehingga mengganggu keasyikan saya bermain.Tanaman itu adalah
Putri malu atau dikenal dengan nama latin Mimosa
Pudica,merupakan tanaman perdu pendek suku polong-polongan yang
berasal dari dataran Amerika Tropis.Tersebar di seluruh wilayah Asia dan
banyak menempati padang rumput,savana dan semak belukar dengan ketinggian
1-1200 m dpl.Namun apakah selama ini kita menyadari bahwa si putri malu
memiliki banyak manfaat bagi petani?
Mikroba Akar Putri Malu
Jika kita perhatikan
tumbuhan putri,ada fakta yang menarik yaitu pertama,putri malu sangat invasif
terhadap tanaman lain dalam suatu ekosistem dimana dia hidup.Artinya,putri malu
berkembang sangat cepat melebihi populasi tanaman lain.Kedua,putri
malu tahan terhadap cekaman abiotik,bisa
kita perhatikan dia lebih tahan terhadap kekurangan air daunnya pun selalu
nampak hijau royo-royo disaat kemarau panjang sekalipun .Seandainya kita
tebangpun putri malu akan cepat kembali survive.Dari
fakta tersebut dapat kita maknai,pasti ada sesuatu yang luar biasa di area
perakaran sehingga mampu memberi “hidup” bagi si putri malu.
Jika menilik dari sukunya,tumbuhan putri malu termasuk saudara
jauh dari kedelai,kacang tanah dan kacang hijau yang memiliki “pabrik pupuk”
berupa bintil-bintil akar.Dalam bintil-bintil akar tersebut bermilyar-milyar
konsorsium koloni mikroba bersimbiosis mutualisme dengan akar putri
malu.Dalam beberapa literatur jenis mikroba yang ada dalam rizosfer akar putri
malu sbb:
Rhizobium:Adalah
bakteri gram negatif aerob dalam suku Rizhobiaceae yang bersimbiosis dengan inang tertentu seperti pada tumbuhan
suku leguminosa dan kacang-kacangan.Mikroba ini menginfeksi akar sehingga
timbul bintil-bintil.Beberapa penelitian melaporkan rizhobium mampu menambat
nitrogen,melarutkan fosfat dan kalium sekaligus.Sehingga karena faktor inilah
tanaman putri malu begitu tangguh dan selalu nampak hijau walau dalam kondisi
tanah yang kritis sekalipun.
Bacillus sp:Adalah
jenis bakteri yang “numpang hidup” pada rizosfer akar.Salah satu manfaat
bakteri ini adalah kemampuannya untuk melarutkan fosfat dan kalium serta
menghasilkan zpt pemacu pertumbuhan tanaman,juga menekan perkembangan mikroba
patogen.
Pseudomonas putida:Adalah
salah satu strain Bakteri Pseudomonas sp yang biasa menghuni rizosfer
akar.Bukti ini dikuatkan oleh penelitian Ir.Yenny Wuryandari MP ketika
menyampaikan disertasinya untuk memperoleh gelar doktor ilmu pertanian di UGM
Yogyakarta yang menyebutkan Pseudomonas putida yang disolasi dari perakaran putri
malu mampu menekan serangan penyakit layu bakteri yang disebabkan bakteriRalstonia Solanacearum pada
tembakau di Sumatera Utara.
Actinomycetes:Adalah
bakteri yang dikenal memiliki kemampuan menghasilkan antibiotik terhadap
beberapa jenis bakteri patogen tular tanah.Bakteri ini banyak hidup sekitar
perakaran tumbuhan berakar serabut termasuk tumbuhan putri malu.Seperti yang
dilaporkan dalam penelitian Rachdia cit hashim tahun 2003 tentang actinomycetes
yang hidup dalam perakaran putri malu.
Cara perbanyakan PGPR Putri
Malu:
Bahan-bahan yang disiapkan:
1. Segenggam
akar putri malu+tanah masukkan dalam 400 cc air mineral,diamkan 3 hari.
2. Kedelai
: 250 gram
3. Gula
pasir : 1 sendok makan
4. Udang
rebon : 1 sendok teh atau jika tidak ada bisa pake terasi 40 gram
5. Air mineral
: 1,5 liter
Cara pembuatan :
1. Rebus semua bahan diatas selama 20
menit,dihitung dari pertama kali mendidih.
2. Saring dan masukkan air rebusan kedalam
wadah/jerigen yang steril
3. Tunggu sampai dingin kurang lebih 24 jam.
4. Masukkan air yang berisi inokulan PGPR
dalam larutan media biak dan tutup rapat.
5. Goyang-goyang media sesekali agar mikroba
cepat berbiak.
6. Buka tutup jerigen jika penuh dengan gas.
7. PGPR jadi jika berbau harum khas tapai dan
jerigen sudah tidak kembung lagi +- 7hari.
CARA APLIKASI :
1. Bisa dikocor ke pangkal batang dengan dosis 10
cc/liter air.
2. Sebagai aplikasi rendam benih lombok dll.dengan
dosis seperti diatas.
3. Interval pengocoran 1-2 minggu sekali.
4. Bisa dikocor ke lahan sawah 3 hari sebelum benih
ditanam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar