SELAMAT DATANG DI SITUS BPK PEJAWARAN BLOG INI MASIH DALAM TAHAP PENGEMBANGAN MOHON MAAF APABILA MASIH TERDAPAT BANYAK KEKURANGAN

Minggu, 17 Mei 2015

EFISIENSI PUPUK ORGANIK DALAM POLA TANAM PADI - KEDELAI

 Penelitian evaluasi efisiensi teknologi pupuk organik dalam pola tanam padi-kedelai dilaksanakan di Desa Sugihan, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada MK I untuk padi (varietas Ciherang) dan pada MK II untuk kedelai (varietas Grobogan). Pemberian pupuk organik pabrikan 5 t/ha disertai pupuk NPK dengan dosis yang tepat berdasarkan PHSL memberkan hasil gabah 6,93 t/ha, atau 600 kg lebih tinggi daripada tanpa pupuk organik dan 200 kg lebih tinggi daripada cara petani.

Pemberian pupuk organik pabrikan dan pupuk kandang 10 t/ha dan mengurangi dosis pupuk NPK berdasarkan PHSL ternyata tidak menaikkan hasil, bahkan lebih rendah daripada yang diberi pupuk organik pabrikan 5 t/ha. Pemberian pupuk organik 10 t/ha memberi hasil relatif hampir sama dengan cara petani 6,7 t/ha.
Perlakuan pemupukan cara petani, yaitu pemberian pupuk kandang 5 t/ha ditambah NPK dengan dosis yang lebih tinggi tidak meningkatkan hasil. Dengan demikian, pemberian NPK dengan dosis tinggi tidak efisien. Penanaman kedelai setelah panen padi pada MK II menunjukkan residu pupuk organik pabrikan dan pupuk kandang yang diberikan pada pertanaman padi nyata meningkatan hasil kedelai di lahan sawah.
Pemberian pupuk organik 10 t/ha pada pertanaman padi meningkatkan hasil kedelai 21% lebih tinggi daripada perlakuan cara petani, dan 31,4% lebih tinggi daripada perlakuan tanpa pupuk organik. Pemberian pupuk organik 5 t/ha meningkatkan hasil kedelai 25,7% lebih tinggi daripada perlakuan tanpa pupuk organik, namun relatif sama dengan perlakuan cara petani. Pupuk organik yang diberikan pada pertanaman padi, residunya berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman kedelai, jumlah polong, dan bobot biji/tanaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar