SELAMAT DATANG DI SITUS BPK PEJAWARAN BLOG INI MASIH DALAM TAHAP PENGEMBANGAN MOHON MAAF APABILA MASIH TERDAPAT BANYAK KEKURANGAN

Jumat, 04 April 2014

APLIKASI TEKNOLOGI EM

Disusun Oleh : Harjo Surjono, SP

EM-4 merupakan kultur jaringan dari microorganism yang menguntungkan yang berasal dari alam Indonesia, terdiri dari Bakteri asam Laktat (Lactobacillus spp), bakteri Fotosintetik (Rhodopseudomonas Spp), Actinomycetes, Streptomyces sp, dan ragi yang bermanfaat untuk pertanian, peternakan, perikanan, tambak, industry , kesehatan, dan lingkungan.

          Keuntungan dan manfaat dari EM-4 adalah sebagai berikut :
  1. Memperbaiki sift biologis, fisik dan kimia tanah.
  2. Meningkatkan produksi tanaman dan menjaga kestabilan produksi.
  3. Memfermentasikan bahan organic tanah dan mempercepat dekomposisi.
  4. Meningkatkan kalitas dan kuantitas hasil yang berwawasan lingkungan.
  5. Meningkatkan keragaman microba yang menguntungkan di dalam tanah.
  6. Meningkatkan ketresediaan nutrisi dan senyawa organic dalam tanah.
  7. Meningkatkan fiksasi nitrogen/bintil akar.
  8. Dapat mengurangi kebutuhan pupuk kimia dan pestisida.
  9. Dapat digunakan untuk semua jenis tanaman dan tanah.
Aplikasi teknologi EM bidang pertanian dapat dilakukan dalam bentuk :
  1. Bokashi Padat
  2. Bokashi Cair
  3. EM Aktif
  4. Fermentasi Ektrak Tanaman
  5. Fermentasi Sari Buah
  6. Fermentasi Kaldu Ikan
  7. EM-5

1. Bokashi Padat
Merupakan pupuk organic yang dibuat dari kotoran hewan, sampah, organic, jerami, sekam, serbuk kayu, serasah dan lain – lain, dicampur ( dedak, disiram, dengan EM dan Molase, selanjutnya difermentasi. Setelah difermentasi 1-2 minggu campuran bahan organic telah menjadi pupuk siap pakai, ditandai dengan adanya bau tape serta miselium putih dari cendawan mukor. Penggunaannya dibenamkan kedalam tanah disekitar daerah perakaran tanaman. Pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman akan lebih baik lagi bila disertai siraman EM-aktif setiap 1 – 2 minggu sekali.



SKEMA PEMBUATAN BOKASHI PADAT 1 TON
 
















2. Bokashi Cair
Dibuat dari kencing hewan ( sapi, babi, kelinci ) diberi/dicampu dengan EM dan molase difermentasi selama kurang lebih seminggu. Cara penggunaanya dicampur dengan air disiramkan ke tanah disekitar daerah perakaran. Sangat baik disiramkan diatas taburan bokashi. Penggunaan secara rutin selain memperbaiki fisik dan kimia tanah, dapat menekan berbagai pathogen secara efektif.
SKEMA PEMBUATAN PUPUK BOKASHI CAIR
 











3. Fermentasi Ektrak Tanaman
Formula ini lebih dikenal dengan nama fermented plant ekstrak (FPE) FPE dapat dibuat dari campuran berbagai tanaman rempah dan obat, tanaman yang berbau khas diambil daunnya saja, batang, kulit akar maupun buah. Bagian-bagian tanaman ini diektrak dan difermentasi dengan EM dan molase selama seminggu.

4. EM Aktif
Dibuat dari EM asli dan molase yang dicampur dengan air sampai mencapai 20 kali kemudian difermentasi selama seminggu. Dalam pemanfaatannya diencerkan lagi dengan air sampai mencapai konsentrasi 1-2 permil disemprotkan pada daun tanaman atau disiramkan kedalam tanah. FPE dapat dipergunakan sebagai pengganti pestisida maupun fungisida, disemprotkan pada daun diatas tanah. Setiap hama biasanya peka terhadap ramuan tertentu. Meramu FPE merupakana seni tersendiri.. Banyak petani membuat ramuan sendiri untuk memberantas hamanya, tetapi Pak Oles telah membuat ramuan siap pakai yang diberi nama SAFERTO-5 ( Sari Fermentasi Tanaman Obat ) FPE disemprotkan pada tanaman secara berkesinambungan setiap 2 minggu. Karena pengaruh antioksidan dan bau yang khas, hama tidak kerasan dan pergi meninggalkan tanaman dengan tidak akan ada eksplosi dari hama.

5. Fermentasi Sari buah
Pada musim buah-buahan yang terbuang Buah-buah yang telah masak ini banyak mengandung nutrisi. Buah ini dapat diolah menjadi pupuk cair disemprotkan pada daun setelah buah-buahan diekstrak dan difermentasi dengan EM dan Molase. Produksi yang serupa namun bahannya dari rumput laut, telah dibuat oleh pak Oles dengan merek dagang SARULA-3. Penyemprotan tanaman secara rutin dengan formula ini dapat memacu pertumbuhan tanaman, merangsang pembentukan bunga dan buah.

6. Fermentasi Kaldu Ikan
Seperti halnya sari buah, kaldu ikan juga kaya akan nutrisi, kaldu ikan dapat dibuat menjadi pupuk cair disiramkan kedalam tanah untuk memperbaiki fisik, kimia, dan biologi tanah. Dalam pembuatannya ikan dipotong kecil-kecil direbus dan setelah kaldunya dingin difermentasi dengan air dan molase. Fermentasinya lebih lama sekitar 1 bulan. Fermented Fish Emulsion ini siap pakai bila telah tercium bau alcohol. Bila busuk berarti pembuatannya gagal karena terkontaminasi pathogen.

7. EM-5
EM-5 adalah campuran dari arak, cuka EM-4 molase dan air. Cara pembuatan dan pengemasannya dengan FPE. EM-5 ini adalah pestisida organik dengan teknologi EM untuk memberantas hama khusus untuk EM-5 dapat disimpan sampai 3 bulan asalkan tidak terkontaminasi pathogen. Cara pembuatan EM 5 adalah sebagai berikut :
Bahan-bahan :
Ø  EM 4                                         : 100 ml
Ø  Molase                                      : 100 ml atau ½ ons gula
Ø  Alcohol 40 %                                      : 100 ml
Ø  Cuka makan/ cuka aren               : 100 ml
Ø  Air cucian beras yang pertama     : 1000 ml
Ø  Jahe, lengkuas, kencur, kunyit,     : masing-masing 1 jari jempol
Temulawak, temugiring, dll            tangan
Ø  Bawang putih                             : 5-10 siung besar
Ø  Sereh                                        : 2 batang
Ø  Bawang merah                           : 3-5 siung besar
Ø  Daun mindi/mimba                     : 1-2 ons
Ø  Botowali/ ampala                        : 10 cm
Ø  Dll
Cara Pembuatan :
Hancurkan semua bahan-bahan rmpahrempah dengan menggunakan alat penumbuk/ blender. Untuk membantu proses penghancuran dengan blender, gunakan air cucian beras yang pertama. Setelah semua bahan rempah hancur masukan kedalam botol atau jerigen (termasuk ampasnya). Masukan pula bahan-bahan yang lain secara berurutan, dimulai dari cuka makan/ cuka are, alcohol, molase/gula, dan terakhir EM -4, lalu kocok secara merata. Simpan dalam suhu ruangan dalam kondisi botol/jerigen tertutup rapat. Kocok setiap pagi dan sore hari. Buka tutup botol untuk membebaskan gas yang terbentuk selama proses fermentasi berlangsung, kurang lebih 15 hari, pengocokan dihentikan setelah tidak ada gas yang terbentuk. Biarkan lagi selama 7 hari, baru EM-5 bisa digunakan.
Dosis :
Campurkan EM-5 sebanyak 10 ml/liter air, sebaiknya disemprotkan pada sore hari menjelang matahari terbenam atau pada malam hari.
Khasiat :
Untuk menekan dan mencegah serangan hama penyakit

Berdasarkan jenis tanaman yang diusahakan serta type tanah, aplikasikan teknologi EM dibidang pertanian dibedakan dalam 3 cara :
  1. Aplikasi EM dilahan basah untuk tanaman padi sawah
  2. Aplikasi EM dilahan kering untuk tanaman palawija, sayuran dan tanaman semusim
  3. Aplikasi EM dilahan kering untuk tanaman tahunan seperti buah-buahan, cengkeh, kopi, kakau dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar