SELAMAT DATANG DI SITUS BPK PEJAWARAN BLOG INI MASIH DALAM TAHAP PENGEMBANGAN MOHON MAAF APABILA MASIH TERDAPAT BANYAK KEKURANGAN

Kamis, 03 April 2014

PROFIL BPP KECAMATAN PEJAWARAN





A.        KEADAAN UMUM
a.         Letak
BPP Kecamatan Pejawaran terletak di bagian utara Kabupaten Banjarnegara, mempunyai wilayah kerja dengan batas sbb :
-            Sebelah utara                 :               Wilayah Kecamatan Batur
-            Sebelah selatan             :               Wilayah Kecamatan Pagentan
-            Sebelah timur                 :               Wilayah Kabupaten Wonosobo
-            Sebelah barat                 :               Wilayah Kecamatan Wanayasa

b.         Luas Kecamatan Pejawaran      : 5.224,972 ha
c.          Wilayah kerja
Jumlah PPL di Kecamatan Pejawaran 6 orang. Setiap PPL membina satu wilayah kerja yang terdiri dari satu atau beberapa desa dan disebut wilayah binaan PPL (wilbin) yakni :
c.1.      Wilbin I terdiri dari 3 desa yakni Penusupan, Biting, Giritirta. PPL Wilayah Binaan I adalah Sdr. OS WIDODO merangkap sebagai Koordinator PPL dan koordinator petugas Dinas Pertanian di Kecamatan Pejawaran.
c.2.      Wilbin II terdiri dari 4 desa yakni Kalilunjar, Gembol, Grogol, PPL Wilayah binaan II adalah Sdr. AGUS RIFAI ABADI, S.P.
c.3       Wilbin III terdiri dari 2 desa yakni desa Ratamba dan Tlahab. PPL Pembina Wilayah binaan III adalah Sdr. Sarwo Edi Prabawa, SP
c.4.      Wilbin IV terdiri dari 3 desa yakni desa Karangsari dan Sarwodadi, Pegundungan Petugas Pembina wilayah binaan IV adalah Sdr. FARIANAM FAHMI, S.T.P
c.5.      Wilbin V terdiri dari 3 desa yakni desa Darmayasa, Semangkung dan Condong Campur. Petugas Pembina wilayah binaan V adalah Sdr. ADI KURNIAWAN, S.P
c.6.      Wilbin VI terdiri dari 3 desa yakni desa Pejawaran, Sidengok dan Beji Petugas Pembina wilayah binaan VI adalah Sdr. SUROYO, S.P
Selain petugas PPL, di Kecamatan Pejawaran masih terdapat petugas lain yakni mantri Peternakan yang memiliki wilayah kerja satu wilayah Kecamatan. Petugas mantri Peternakan Kecamatan Pejawaran adalah sdr. Budi Santoso.
d.         Ekologi
d.1.     Tinggi tempat             :  -   terendah 900 m dpl, terletak di desa Kalilunjar.
                                                  -   tertinggi 1600 m dpl, terletak di desa Condong campur
d.2.     Temperatur                :  -   siang hari 18 0 C s/d 25 0 C.
                                                 -   malam hari 4 0 s/d 12 0 C.
d.3.     Jenis Tanah                 :  -   Andosol (peta tanah Diperta Kab Banjarnegara)



d.4.     Rata2 curah hujan tahun 2003 – 2009 adalah sbb :
             2.4.1. Curah hujan/ hari hujan                        :                  mm/201 hh
             2.4.2. Jumlah bulan basah (> 200 mm)          :               6              bulan basah
                       Yakni bulan Januari, Pebruari, Maret, Oktober, Nopember, Desember
             2.4.3. Jumlah bulan lembab (100-200 mm)                 4              bulan kering
                       Yakni bulan April, Mei, Juni dan September
             2.4.4 Jumlah bulan kering (<100 mm)                      :    2             bulan lembab
Yakni bulan Juli dan Agustus
            
d.5.     Topografi
             Berdasarkan bentuk dan tata alamnya topografi wilayah Kecamatan Pejawaran adalah gunung yang berbukit-bukit. Daerah ini dikenal sebagai daerah pegunungan dengan relief bergelombang dan curam. Hanya sebagian kecil desa yang memiliki relief datar yakni desa Condongcampur dan Gembol.
e.         Lahan Pertanian :
e.1.     Tanah Sawah Pengairan Teknis                  :               -              ha 
             Tanah Sawah Pengairan Pedesaan           :               202         ha
                        Jumlah tanah sawah                                      :               202        ha
            Pada tahun 2012, Kecamatan Pejawaran mendapatkan kegiatan Optimasi lahan sawah sebanyak 10 unit, yang dialokasikan di Darmayasa 2 unit, Tlahab 1 unit, Biting 1 unit, Kalilunjar 2 unit, Karangsari 2 unit, dan Sarwodadi 2 unit sehingga tahun 2013 diharapkan lahan sawah akan meningkat 100 Ha, karena tiap unit kegiatan optimasi lahan, akan mampu menambah areal 10 Ha.  
  
e.2.     Tanah Tegalan                                              :               4.647     ha
e.3.     Jumlah tanah kering lainnya                        :               492         ha


f.          Penduduk
Jumlah Penduduk akhir bulan Oktober 2012 sbb :
             Laki-laki                                                           :               20.594   orang
             Perempuan                                                        :               20.146   orang
             Jumlah                                                               :               40.740   orang
g.         Jumlah Kepala Keluarga
-        Jumlah kepala keluarga                                        :               11.098   KK
-        Jumlah KK tani Tan. Pangan                                :               10.486   KK tan. Pangan
-        KK Tani Peternakan                                              :               10.696   kk Ternak
-        KK Tani Perikanan                                                :               691         KK Perikanan
-        KK Tani Perkebunan                                             :               2.830     KK Perkebunan

h.         Kelompok Tani
h.1.     Jumlah Kelompok Tani                                           :                               buah
h.2.     Jumlah Kelompok Tani Pemula (skore <250)         :                               Klp
h.3.     Jumlah Kelompok Tani Lanjut (250-500)               :                               Klp
h.4.     Jumlah Kelompok Tani Madya (500-750)              :                               Klp
h.5.     Jumlah Kelompok Tani Utama (750-1000)              :                               Klp
h.6.     Jumlah anggota Kelompok Tani                              :                               orang
            
B.        KEADAAN PERTANIAN
Kecamatan Pejawaran memiliki potensi alam yang mendukung untuk dikembangkannya pertanian secara umum yang meliputi pertanian tanaman pangan dan hortikultura, perkebunan, peternakan dan perikanan.
·           Pertanian tanaman pangan dan hortikultura yang banyak diusahakan oleh petani adalah tanaman padi, jagung, kacang tanah, ketela pohon, cabai merah, kentang, tomat, buncis, wortel dan kubis. Selain itu masih banyak jenis tanaman sayuran lainnya yang diusahakan petani walaupun tidak diusahakan secara luas antara lain bawang daun, bawang merah, bawang putih, sawi,seledri, petsay dll.

·           Tanaman perkebunan yang banyak diusahakan petani adalah t e h, kopi, dan tembakau
·           Usaha peternakan yang banyak diusahakan petani adalah ternak sapi kereman/sapi potong, kambing/ domba dan ayam kampung.
·           Usaha perikanan yang banyak diusahakan adalah karper, nila, lele dan mujahir yang dipelihara secara campuran kecuali lele.
Keadaan pertanian tersebut secara umum dapat digambarkan sebagai berikut :
1.       Tanaman pertanian dan hortikultura
a.       Tanaman Padi
·      Luas tanaman tahun 2013 adalah 232 hektar terdapat di enam desa yakni Darmayasa, Tlahab, Sarwodadi, Biting, Karangsari dan Kalilunjar.
·      Varietas yang ditanam adalah barito, Ciherang dan Ampera (Ketan). Petani menggunakan varietas unggul berlabel setelah mendapat bantuan benih nasional (PBN tahun 2009)
·      Produksi rata-rata 40 kwt/ ha.
·      Hasil produksi diutamakan untuk memenuhi pangan sendiri. Petani menjual hasilnya (gabah) hanya saat membutuhkan uang.

b.      Tanaman Jagung
·      Luas tanaman tahun 2013 adalah 3257 ha tersebar disemua desa.
·      Varietas yang ditanam adalah keturunan local kuning, local putih, keturunan harapan dan arjuna.
·      Pergantian benih dilakukan oleh petani setelah mendapat bantuan benih dari program bantuan benih nasional (PBN) yakni BISI – 2, Agricorn dan Jaya. Sebenarnya varietas hibrida kurang disukai petani karena mutu hasilnya jelek (klobot tidak menutup, tongkol busuk), tongkol besar/ butiran kecil, tidak tahan hama bubuk (calandra sp) sehingga tidak tahan disimpan lama, rendemen menjadi gabah tuton rendah (65 %), rasa kurang disukai petani dan tidak tahu pemasarannya.
·      Pengolahan tanah tidak dicangkul sepenuhnya (ditarik), ditanam dengan jarak tanam 40 x 60 cm.
·      Pemupukan tanam dilakukan dengan urea 200 s/d 250 kg/ ha. SP 36 25 s/d 100 kh/ ha.
·      Pemberantasan hama penyakit sudah menerapkan kosep PHT walaupun itu sederhana.
·      Rata-rata produksi per hektar adalah 22,50 kwt pipilan kering.
·      Hasil produksi diutamakan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga.
·      Petani menjual produknya hanya saat membutuhkan uang.

c.       Tanaman Kacang Tanah
·      Luas tanaman tahun 2013 adalah 115 ha, tersebar di beberapa desa yakni Darmayasa, Tlahab, Biting, Karangsari dan Kalilunjar.
·      Varietas yang ditanam umumnya adalah kelinci.
·      Produktifitas perhektar 4 ton kulit basah.
·      Petani tidak melaksanakan pemupukan dengan pupuk buatan dan juga melaksankan pengendalian penyakit trotol (Cercospora sp). Karena dianggap tidak merugikan petani.

d.      Tanaman Ketela Pohon
·      Luas tanaman tahun 2013 adalah 390 ha, tersebar di beberapa desa yakni Pegundungan, Sidengok, Darmayasa, Tlahab, Biting, Karangsari, Giritirta, Sarwodadi dan Kalilunjar.
·      Tidak ditanam secara khusus/ monokultur. Tanaman ketela pohon sebagian besar hanya ditanam ditepi galengan, atau sebagai tanaman campuran. Umur tanaman ketela pohon dapat mencapai 20 s/d 24 bulan.
·      Varietas yang ditanam adalah varietas , sulawi local kemangi dan varietas local lainnya.
·      Pemupukan dan pemberantasan OPT secara kimiawi tidak dilaksanakan oleh petani.
·      Produksi perhektar 10 ton/ ha, banyak digunakan untuk kepentingan pemberian makanan tambahan pada ternak sapi (komboran) dan untuk bahan baku industri makanan lokal (klotak, krupuk cantir dll.)

e.      Tanaman Ubi Jalar
·      Luas tanaman tahun 2013 adalah  2 ha, tersebar di desa Giritirta dan Sarwodadi.
·      Varietas yang ditanam adalah varietas  AC dan Bogor
·      Penanaman masih tahap pengembangan varietas

f.        Tanaman cabe merah kriting (CK) dan cabe besar (CB)
·      Luas tanaman tahun 2013 adalah 32 hektar, banyak ditanam oleh petani Penusupan, Giritirta, Sarwodadi, Pejawaran, Karangsari, Kalilunjar, Tlahab, dan Darmayasa.
·      Varietas yang ditanam adalah  lokal dan hibrida.
·      Pengolahan tanah dilakukan oleh petani menurut varietas yang ditanam. Bila menanam varietas lokal cukup dengan 50 %  pengolahan tanah (Jw. Larik), sedangkan apabila yang ditanam varietas hibrida dengan membuat bedeng-bedeng dan menggunakan mulsa plastik.
·      Pemupukan Lombok varietas lokal maupun hibrida, sudah menerapkan pemupukan berimbang. Jenis pupuk yang kini banyak digunakan adalah Ponska, dengan dosis 25 s/d 40 gram per batang. (500 kg s/d 800kg/ha)
·      Pemberantasan hama/ penyakit dilakukan dengan cara penyemprotan sebagai upaya perlindungan tanaman sebelum tanaman diserang hama/ penyakit baik menggunakan insektisida maupun fungisida.
·      Produksi Lombok lokal rata-rata 30 kwt/ ha, sedangkan varietas hybrid dapat mencapai 90 kwt/ ha, untuk cabai keriting dan 150 – 160 kwt untuk cabai besar.
·      Pemasaran hasil produksi sebagian petani Lombok yang bergabung dalam kelompok tani, sudah dilaksankan oleh kelompok tani, sedangkan bagi yang tidak bergabung dengan kelompok tani dipasarkan secara bebas di pasar tradisional.

g.       Tanaman Kentang
§  Luas tanaman kentang tahun 2013 adalah 2705 ha, tersebar di desa Gembol, Ratamba, Giritirta, Condongcampur, Grogol, Sidengok, Beji, Semangkung dan Sarwodadi.
§  Varietas yang ditanam umumnya dalaha granola, yang bibitnya berasal dari import, paguyuban penangkar benih Jawa Barat, KBK Kledung, perbanyakan sendiri dan beli ditoko bibit.
§  Pengolahan tanah dilakukan sejajar dengan kemiringan tanah. Sebagian apetani menggunakan mulsa plastic hitam perak.
§  Penyemprotan tanaman dengan fungisida/insectisida dilakukan sebagai upaya perlindungan tanaman sebelum tanaman terserang hama atau penyakit. Frekwensi penyemprotan sangat ditentukan oleh frekwensi turunnya hujan. Dosis dan konsentrasi penyemprotan sebagian besar petani sudah sesuai dengan petunjuk pada kemasan/brosur yang menyertai pembelian pestisida. Jumlah larutan semprot tiap hektar terlalu berlebih dapat mencapai 125% dari dosis anjuran.
§  Pemupukan dilakukan sebagian besar petani adalah dengan NPK 750 kg s/d 1000 Kg/Ha. Waktu pemupukan dilakukan bersama tanam. Pemupukan susulan jarang dilakukan kecuali dengan pemberian PPC dan ZPT lewat daun. Pupuk organic diberikan rata-rata 20 ton.ha.
§  Produksi rata-rata/ha berkisar 130 kwt s/d 160 kw/ha.
§  Posisi petani dalam tata niaga hasil masih lemah atau pasif.

h.      Tanaman Kubis.
·       Luas tanaman tahun 2013 adalah 3050 ha.
·      Varietas yang ditanam pada umumnya adalah  Grand 11 dll.
·      Pemupukan tanaman sudah dilakukan dengan dosis, urea 300 s/d 400 kg/ha. Pupuk P2O5 dan Kalium tidak dilaksanakan.
·      Penemprotan dengan insektisida dilakukan sebagai upaya perlindungan tanaman sebelum tanaman terserang hama/penyakit.
·      Produksi kobis/ha 150 s/d 300 kw.
·      Posisi petani dalam tata niaga hasil masih lemah/pasif.

i.         Wortel.
·      Luas tanaman tahun 2013 adalah 2875 ha, tersebar didesa Ratamba, Sidengok, Pejawaran, Giritirta, Penusupan. Varietas yang ditanam adalah lokal Tawangmangu, sedangkan pada musim kemarau petani lebih suka menanam bibit yang import (kalengan). Produksi rata-rata 5-10 ton.ha.
·      Pemupukan hanya dilakukan dengan pupuk kompos dan pemberantasan hama/penyakit tidak dilaksanakan karena tidak pernah dijumpai adanya serangan hama/penyakit.

C.        KEADAAN PETERNAKAN
a.       Ternak sapi kereman, kambing dan domba
·      Jumlah populasi tiap minggunya berubah, karena ada yang dijual dan ada pembelian baru.
·      Cara pemeliharaan sudah baik, hanya saja kandang masih menyatu dengan tempat tinggal karena menyangkut masalah keamanan.
·      Pengadaan HMT masih mengandalkan rumput lapangan terutama untuk kambing dan domba.
·      Pemeliharaan kesehatan masih kurang,terutama pencegahan penyakit cacing hati dan cacing lambung

b.      Ayam Buras
·      Dipelihara oleh lebih dari 90 % KK namun sebagian besar pemeliharaan belum intensif / masih dilakukan secaraa umbaran.
·      Pemberian pakan mengandalkan pakan lapangan.
·      Angka kematian ternak cukup tinggi terutam apabila pergantian musim.

D.        KEADAAN PERIKANAN
·      Kolam ikan terdapat di Desa Kalilunjar, Karangsari, Biting, Penusupan,Tlahab, Giritirta dan Sarwodadi dengan luas 37 ha.
·      Pemeliharaan dicampur beberapa jenis didalam satu kolam antara lain Karper, Mujair, Nila, dan Lele. Sebagian petani memanfaatkan buangan  limbah cucian piring untuk memelihara ikan lele dumbo.
·      Pengadaan benih masih mengandalkan dengan mendatangkan benih dari luar daerah. Penyediaan secara lokal belum dapat mencukupi kebutuhan.
·      Konsumsi ikan air tawar sudah mulai meningkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar