SELAMAT DATANG DI SITUS BPK PEJAWARAN BLOG INI MASIH DALAM TAHAP PENGEMBANGAN MOHON MAAF APABILA MASIH TERDAPAT BANYAK KEKURANGAN

Senin, 27 April 2015

MIKROORGANISME LOKAL (MOL)


MOL
(Mikro Organisme Lokal)

            Mol adalah singkatan dari Mikro Organisme Lokal yang artinya cairan yang terbuat dari bahan-bahan alami yang disukai sebagai media hidup dan berkembangannya mikro organisme yang berguna untuk :
-          Mempercepat penghancuran bahan-bahan organic atau Dekomposer
-          Activator
-          Tambahan nutrisi bagi tumbuhan
Berdasarkan pengalaman, bahan-bahan yang telah dikembangkan tersebut diduga dapat merangsang pertumbuhan dan zat yang mampu mendorong perkembangan tanaman seperti zeberilin, sitokinin, auxin dan inhibitor.

1. Mol Limbah Hijauan Sayuran Segar
Bahan :
-          100 Kg limbah sayuran (bayam, kangkung, dll)
-          Garam 5% dari berat bahan
-          Gula merah 2% dari cairan yang telah diproses selama 24 jam
-          Leri (air cucian beras) 10 liter.
Cara Membuat :
-          Limbah sayuran diiris menjadi potongan-potongan kecil kemudian masukan kedalam drum plastik setiap lapisan 20 cm dan taburkan garam sampai rata, lanjutkan dengan berlapis lapis seperti di atas sampai bahan habis.
-          Tambahkan air cucian beras sebanyak 10 liter.
-          Drum di tutup rapat dengan plastik dan di atasnya diberi air sehingga tampak plastik cekung terisi air.
-          Setelah 3 – 4 minggu baru dibuka, akan tampak cairan berwarna kuning kecoklatan, baunya segar dan bila di ukur pHnya 3-5
-          Tambahkan gula sebanyak 2 ons dan diaduk.

Penggunaan :
a. Pengomposan : Untuk mempercepat penghancuran bahan organik campurkan 1 liter cairan Mol + 10 lt air tawar + 2 ons gula dan cairan siap disiramkan pada bahan organik yang dikomposkan.
b. Penyemprotan Tanaman : 400 cc (2 gelas) cairan Mol + air 14 lt ( 1 tanki) air tawar diaduk rata kemudian disemprotkan pada pagi atau sore hari pada semua tanaman. Untuk Tanaman padi pada umur 10 hr, 20 hr, 30 hr, 40 hr setelah tanam.

2. Mol Rebung Bambu
Bahan :
-          2 buah rebung bambu lebih kurang 3 kg
-          Air beras 5 lt
-          1 buah maja yang sudah matang, Jika tidak ada buah maja bisa diganti dengan gula merah 1,5 ons.

      Cara membuat :
-          Rebung ditumbuk halus kemudian masukkan pada ember/tong plastik.
-          Campurkan buah maja yang sudah dihaluskan.
-          Tambahkan gula merah yang sudah dihaluskan dan aduk rata.
-          Rendam dengan air cucian beras 5 liter.
-          Tutup ember/tong dengan plastik rapat dan berikan selang yang disambungkan dengan air yang berada pada botol, biarkan selama 15 hari.
      Penggunaan :
a. Pengomposan  1 : 5 ( 1 Cairan Mol : 5 air tawar )
b. Penyemprotan tanaman  400 cc Mol : 14 lt air tawar,. Pada tanaman padi umur 10, 20, 30, 40 hst.

3. Mol Keong
Bahan :
-          5 Kg. keong hidup/segar
-          2 buah maja matang jika tidak ada diganti gula merah 1 Kg./tetes tebu 1liter
-          Air kelapa 10 liter
Cara membuat :
-          Keong ditumbuk sampai halus kemudian dimasukkan ke dalam tong plastik.
-          Campurkan buah maja yang telah ditumbuk halus atau gula merah yang telah dihaluskan.
-          Tambahkan 10 liter air kelapa dan aduk hingga rata.
-          Tutup rapat dengan plastik. Dan berikan slang plastik sambungkan pada botol yang telah berisi air.
Penggunaan :
-          Pengomposan : dengan konsentrasi 1:5 (1 ltr mol keong + 5 ltr air tawar + 1 ons  gula) dan cairan siap disiramkan pada bahan organik yang dikomposkan.
-          Penyemprotan tanaman : 400 cc (2 gelas) cairan mol + 14 ltr (1 tangki) air tawar diaduk rata kemudian disemprotkan pada pagi atau sore hari pada semua tanaman. Untuk tanaman padi pada umur 10, 20, 30, 40 hst.
Mol keong dapat dicampur dengan mol lainnya.

4. Mol Buah Maja
Bahan :
-          5 buah maja yang matang
-          30 liter air beras
-          20 liter urine sapi/kerbau/kambing
Cara membuat :
-          Buah maja dihaluskan dan dimasukan dalam drum plastik
-          Campurkan dengan 30 liter air beras dan 20 liter urine diaduk hingga rata
-          Tutup drum plastik rapat-rapat
-          Masukkan slang plastik, sambungkan ke dalam botol yang sudah berisi air



Penggunaan :
-          Pengomposan 1:5 ditambah 1 ons gula merah
-          Penyemprotan tanaman : 400 cc mol : 14 liter air
Pada tanaman padi umur 10, 20, 30, 40 hst dan fase akhir pembungaan (generatif)
5. Mol Limbah Buah-buahan
Bahan :
-          10 Kg. limbah buah-buahan
-          1 Kg. gula merah
-          10 liter air kelapa
Cara Membuat :
-          Buah-buahan dihaluskan dan masukkan drum plastic
-          Campurkan 10 liter air kelapa
-          Tambahkan gula merah yang telah dicairkan
-          Tutup rapat drum plastik
-          Masukkan slang plastik, sambungkan ke dalam botol yang telah berisi air
Penggunaan :
-          Pengomposan 1:5 tambah 1 ons gula merah
-          Penyemprotan tanaman : 400 cc mol : 14 liter air pada akhir pertumbuhan vegetatif, pada tanaman padi umur 55-60 hst   



PUPUK KOMPOS
Memanfaatkan moretan maka pembutan pupuk kompos dapat lebih cepat dilakukan dan hasilnya memuaskan sehingga dapat dimanfaatkan untuk pemupukan tanaman.
Pembuatan kompos dapat dilakukan dengan bahan-bahan dan alat  sebangai berikut :
1.      Sekam 4 karung (100 Kg)
2.      Kotoran kambing 2 karung (100 Kg)
3.      Dedak halus 1 karung (10 Kg)
4.      moretan 5 liter
5.      Air 100 liter
6.      Gembor, sekop, cangkul, ember.
Langkah-langkah pembuatan :
1.   Campur dan aduk sekam dan kotoran kambing
2.   Tambahkan dedak halus lalu diaduk lagi hingga rata
3.   Campurkan 2 gelas moretan dengan 10 liter air
4.   Siramkan moretan pada campuran bahan tersebut sampai rata
5.  Penyiraman moretan dilakukan sampai bahan campuran tidak mengeluarkan air ketika dikepal dan tidak pecah ketika dibuka kepalnya.
6.   Tumpukan bahan campuran setinggi 0,5-1 m. Tutup bahan canpuran dengan
      terpal selama satu minggu. Setiap tiga hari sekali dilakukan pembalikan supaya
      tidak terlalu panas.
7.   Bahan campuran telah jadi apabila ditandai dengan aroma seperti tape dan
      berwarna kecoklatan.           


PERBANYAKAN MORETAN
Moretan (Mokroorganisme Sahabat Petani) merupakan bakteri pengurai yang dapat digunakan dalam proses pembuatan pupuk organik. Moretan tidak diperdagangkan sebagaimana bakteri pengurai lainnya. Oleh karenanya penting sekali untuk terus menjaga persediaan bakteri ini. Guna mempertahankannya dapat memperbanyak dengan cara sebagai berikut :
Alat dan bahan yang dipergunakan :
1. Moretan biang 0,5 liter
2. Gula merah 0,5 Kg atau tetes tebu 0,5 liter
3. Air 20 liter (lebih baik air cucian beras yang pertama)
4. jerigen untuk wadah (ukuran 20 liter)
5. Ember 1 buah
Langkah-langkah perbanyakkan :  Rebus 0,5 Kg gula merah dengan air 1 gelas sampai mencair. Campurkan larutan gula merah atau tetes tebu (0,5 liter) dengan air (20 liter) di dalam ember lalu aduk hingga merata.
Tambahkan moretan biang dan aduk lagi hingga merata.
Masukkan larutan tersebut ke dalam jerigen, tutup rapat dan simpan selama satu minggu.
Setelah satu minggu buka tutup jerigen selama 5 menit. Bila larutan berbau masam atau bau seperti tapai (peuyeum) maka moretan telah jadi dan siap digunakan untuk pembuatan bokashi.
Sebelum dipakai, sisakan 0,5 liter atau lebih sebagai biang. Biang moretan sebaiknya diberi pakan buah-buahan secara rutin sebulan sekali sampai diperbanyak lagi.

PUPUK URINE CAIR SEBAGAI PUPUK DAUN

Pupuk semakin langka. Jika pun ada harganya selangit. Jeritan petani seakan percuma, hingga sekarang belum ada satupun kebijakan yang berpihak kepada petani. Sementara harga pupuk membumbung, para petani tetap dipaksa untuk menyediakan beras dengan harga semurah mungkin. Begitu beras sedikit bagus harganya, kran impor dibuka, sehingga beras dari para petani tersungkur.
Ketika pemerintah belum bisa memberikan kebijakan yang lebih bagus, tidak ada salahnya petani berpikir kreatif, menggunakan barang-barang yang ada disekitarnya untuk dijadikan pupuk.
Bagi para petani yang memiliki sapi, selama ini urine sapi selalu terbuang percuma. Padahal jika diolah, urine sapi bisa menjadi pupuk yang cukup efektif.

Cara pemrosesan urine :
Bahan-bahan :
            1. Urine sapi                                        : 1 liter
            2. Starter bakteri EM4/moretan          : 0,5%
            3. Larutan gula pekat/tetes                  : 1%

Peralatan :
            1. Jerigen minyak/bejana tertutup
            2. Pengaduk


Cara Pembuatan :
1. Siapkan urine segar/murni yang diambil langsung saat sapi buang air tanpa campuran feses/letong dan kotoran lain.
2. Masukkan urine tersebut ke dalam wadah tertutup untuk memungkinkan terjadinya anaerob.
3. Masukkan starter bakteri EM4/moretan sebanyak 0,5% dari 1 liter urine.
4. Lalu masukkan larutan gula pekat/tetes sebanyak 1% dari 1 liter urine yang berfungsi sebagai bahan makanan dan sumber energi bagi bakteri.
5. Campuran urine tersebut diaduk hingga rata dan tercampur.
6. Biarkan selama 3 minggu karena pada masa itu terjadi proses fermentasi dan degradasi urine sehingga bau urine akan hilang.
7. Urine diaduk 1 minggu sekali.












BAKTERI PEMACU TUMBUH

Plant Growth Promoting Rhizobakteri (PGPR)
PGPR merupakan campuran yang mengandung P. Fluorescens dan B. Ploymixa yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan mengendalikan penyakit seperti antraknosa cabai, bercak ungu bawang merah, layu dan bercak daun kacang panjang. Ramuan bakteri dapat meningkatkan kekebalan tanaman, pemacu pembuatan zat pengatur tumbuh dan melarutkan fosfat.
Perbanyakan dilakukan dengan bahan-bahan sbb:
1. Gula pasir 2 sendok makan                           :    10 gr
2. Dedak halus 4 gelas                                      :  200 gr
3. Terasi sebesar ibujari                         :    10 gr
4. Air kapur seujung sendok teh                       :      1 gr
5. Biang PGPR seujung sendok teh                  :      500 ltr
Kecuali biang PGPR semua bahan direbus setelah dingin disaring dengan kain dan ditampung di ember.
Masukkan seujung sendok teh biang PGPR ke dalam ember. Jika prosesnya benar, temperatur akan naik dan muncul gelembung. Setelah tiga hari larutan tersebut siap digunakan.
Kegunaan
1. Perendaman benih
            a. Campurkan 2 sendok makan PGPR untuk 1 liter air
            b. Benih direndam selama 6 jam
2. Penyiraman bibit/tanaman umur 20 hst
            a. Campurkan seujung sendak teh untuk 1 liter air
            b. Siramkan pada tanaman dan perakaran
Simpan PGPR di dalam lemari pendimgin (tahan 4 bulan) atau di ruangan (tahan 1 bulan) 



PEMILIHAN BENIH PADI
Sebelum disemai, benih padi perlu dipilih atau diseleksi agar hasil panen lebih baik dan tidak mengecewakan. Teknik pemilihan benih dapat dilakukan dengan mudah dan murah. Adapun prosesnya sebagai berikut :
Pemilihan benih padi dilakukan dengan perendaman di air garam, bahan yang diperlukan adalah :
1. Benih padi
2. Wadah benih yang transparan (plastik)
3. Ember
4. Saringan
5. Garam dapur
6. Telur mentah
7. Air secukupnya
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut
Masukkan air ke wadah bening (bisa dari plastik atau kaca) lalu masukkan telur.
Aduk perlahan, tambahkan garam dapur sedikit demi sedikit, sampai telurnya melayang ( tidak terapung tidak tenggelam). Jika wadahnya tidak transparan telur hanya akan berdiri di dasar wadah.
Ambil telurnya lalu masukkan gabah yang akan diseleksi ke dalam larutan garam tersebut. Gabah yang baik akan tenggelam di dasar wadah.
Gabah yang terapung bukan benih yang baik, ambil dengan saringan lalu dibuang.
Gabah yang di dasar wadah segera diambil lalu dicuci dengan air bersih. Gabah sudah siap dikecambahkan.

RAMUAN PENGENDALI HAMA (PESTISIDA NABATI)
Pestisida nabati dibuat dari beberapa bahan yang ada disekitar kita. Bahan-bahan ini bersifat racun bagi hama-hama tanaman seperti ulat, kutu daun, kepik dan sebagainya. Selain mudah dibuat sendiri ramuan ini juga murah dan aman terhadap musuh alami dan lingkungan.
A. Larutan Daun Mimba
Bahan-bahan yang diperlukan :
1. Daun mimba              : 250 gr
2. Lengkuas                   : 250 gr
3. Sereh wangi              : 250 gr
4. Air                             :     5 liter
Alat-alat :
1. Saringan
2. Blender atau penumbuk
3. Jerigen
Langkah-langkah pembuatan.
Daun mimba, lengkuas dan sereh wangi ditumbuk hingga halus.
Tambahkan air lalu aduk hingga rata.
Masukkan dalam jerigen atau wadah yang tertutup. Biarkan selama 24 jam.
Saring dan simpah hingga digunakan.
Cara penggunaan :
Disemprotkan pada tanaman yang terkena serangan hama dengan dicampurkan bersama air. Perbandingan 1:15.

B. Larutan Daun Sirsak
Bahan-bahan yang diperlukan :
1. Daun sirsak                             : 1 ons
2. Rimpang jaringao/dringo        : 1 ons
3. Bawang putih                          : 20 siung
4. Air                                           : 5 liter
Alat-alat :
1. Saringan
2. Blender atau penumbuk
3. Jerigen
Langkah-langkah pembuatan:
Daun sirsak, rimpang dringo dan bawang putih ditumbuk hingga halus
Tambahkan air lalu aduk hingga rata.
Masukkan dalam jerigen atau wadah yang tertutup. Biarkan selama 24 jam.
Saring dan simpah hingga digunakan.
Cara penggunaan :
Disemprotkan pada tanaman yang terkena serangan hama dengan dicampurkan bersama air. Perbandingan 1:15.






C. Larutan Tembakau
Bahan-bahan yang diperlukan :
1. Tembakau                              : 1 ons
2. Daun sirsak                           : 1 ons
3. Air                                         : 5 liter
Alat-alat :
1. Saringan
2. Blender atau penumbuk
3. Jerigen
Langkah-langkah pembuatan:
Tembakau dan daun sirsak ditumbuk hingga halus.
Tambahkan air lalu aduk hingga rata.
Masukkan dalam jerigen atau wadah yang tertutup. Biarkan selama 24 jam.
Saring dan simpah hingga digunakan.
Cara penggunaan :
Disemprotkan pada tanaman yang terkena serangan hama dengan dicampurkan bersama air. Perbandingan 1:15.







D. Larutan Biji Mimba
Bahan-bahan yang diperlukan :
1. Biji mimba                           : 50 gr
2. Alkohol 70 %                      : 10 ml
3. Air                                       : 1 liter
Alat-alat :
1. Saringan
2. Blender atau penumbuk
3. Jerigen
Langkah-langkah pembuatan:
Biji mimba dihaluskan/ditumbuk lalu campurkan dengan alkohol
Tambahkan air lalu aduk hingga rata.
Masukkan dalam jerigen atau wadah yang tertutup. Biarkan selama 24 jam.
Saring dan simpah hingga digunakan.
Cara penggunaan :
Disemprotkan pada tanaman yang terkena serangan hama dengan dicampurkan bersama air. Perbandingan 1:15.







E. Larutan Gadung
Bahan-bahan yang diperlukan :
1. Umbi gadung racun              : 2 buah
2. Daun mimba                          : 1 Kg
3. Bawang putih                        : 20 siung
4. Air                                         : 20 liter
Alat-alat :
1. Saringan
2. Blender atau penumbuk
3. Jerigen
Langkah-langkah pembuatan:
Umbi gadung, daun mimba, dan bawang putih ditumbuk hingga halus.
Tambahkan air lalu aduk hingga rata.
Masukkan dalam jerigen atau wadah yang tertutup. Biarkan selama 24 jam.
Saring dan simpah hingga digunakan.
Cara penggunaan :
Disemprotkan pada tanaman yang terkena serangan hama dengan dicampurkan bersama air. Perbandingan 1:15.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar