A. Tahap Isolasi Mikroorganisme
1.
1
Kg tanah dari kedalaman 10-15 Cm, bebas dari pemukiman
2.
Dicampur
1 Kg daun bambu kering, 5 Kg sekam padi dan 2 Kg dedak padi dicampur air
secukupnya (+ 5 liter).
3.
Masukkan
campuran tersebut ke dalam wadah berdiameter 50 Cm dengan ketinggian 30 Cm.
Buat lubang ventilasi berdiameter 10 Cm di tengah-tengah campuran tersebut.
4.
Tutup
campuran tersebut dan letakkan di tempat yang teduh selama sebulan. Aduk
campuran setiap 4 hari sekali dan membuat lubang ventilasi baru.
5.
Proses
selesai setelah terbentuk lapisan serat putih di permukaan campuran.
B. Tahap Perbanyakan Jumlah
Mikroorganisme
1.
Campuran
kering mikroorganisme diaduk rata kemudian diambil sebanyak 500 gr dan
dimasukkan ke dalam jaring plastik.
2.
Campur
15 liter molase/tetes tebu/gula merah 15 Kg kedalam wadah berisi 75 liter air
tanah/sumur yang bersih.
3.
Masukkan
jaring plastik berisi campuran mikroorganisme tersebut ke dalam wadah (drum).
4.
Aduk
merata secara searah.
5.
Tutup
Wadah dan biarkan selama 1 bulan di tempat yang teduh.
6.
Indikator
keberhasilan tahap ini adalah larutan berbau harum.
C. Tahap Proses Produksi Pupuk Hayati
Organik
1.
Satu
bagian larutan dimasukkan ke dalam wadah yang telah berisi 10 bagian air yang
telah dicampur dengan satu bagian tetes/molase (larutan:air:tetes = 1:10:1).
Aduk merata secara searah.
2.
Masukkan
potongan/rajangan daun-daun sayuran sebanyak 1/3 wadah,
diaduk searah, kemudian ditutup.
3.
Biarkan
campuran tersebut selama 15 hari di tempat yang teduh.
D. Cara Pengaplikasian
1.
Sekitar
100 ml cairan pupuk dimasukkan ke dalam 20 liter air untuk 40-50 tanaman.
2.
Siram
ke tanaman dan ke permukaan tanah tempat tanaman tumbuh
3.
Pengaplikasian
dilakukan 1 kali dalam seminggu.
4.
Sebaiknya
diawal pengolahan diaplikasikan bokashi/kompos sebagai pupuk dasar 500 gr/m2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar