SELAMAT DATANG DI SITUS BPK PEJAWARAN BLOG INI MASIH DALAM TAHAP PENGEMBANGAN MOHON MAAF APABILA MASIH TERDAPAT BANYAK KEKURANGAN

Rabu, 06 Mei 2015

Kambing Etawa dan Peranakan Etawa (PE) ( Kambing Penghasil Susu )


Kambing etawa berasal dari wilayah  Jamnapari (India), sehingga kambing ini disebut  juga sebagai kambing  Jamnapari. Kambing ini adalah   kambing yang paling popular di  Asia Tenggara. Di Negara asalnya, kambing ini termasuk kambing tipe dwiguna, yakni sebagai penghasil susu dan daging. Kambing  etawa adalah kambing  dengan postur tubuh besar dan telinga panjang menggantung, bentuk muka  cembung, serta bulu di bagian paha belakang sangat panjang.
            Berat   badan kambing   etawa jantan bisa mencapai 90 kg dan betinanya hanya 60 kg. Pada kambing etawa  betina, kambing tumbuh dengan baik  dengan puting memanjang. Produksi susunya sangat tinggi, yakni bisa mencapai 235 kg per masa laktasi (261 hari). Pada masa puncak laktasi, produksinya mencapai 3,8 kg  per hari. Disebabkan  tingkat  produksi susu  dan laju pertumbuhannya yang tinggi, serta didukung oleh daya  adaptasi yang sangat baik   terhadap kondisi lingkungan  yang ekstrim, kambing ini banyak digunakan  untuk memerbaiki mutu kambing-kambing lokal di suatu negara. Di Indonesia, perbaikan mutu genetik kambing lokal dengan kambing etawa menghasilkan kambing peranakan etawa (PE), Sentra terbesar kambing PE adalah di wilayah Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah.

Beberapa Manfaat dan Khasiat Susu Kambing
         
Selain dijual dalam bentuk segar, sama halnya dengan susu sapi, susu kambing bisa diolah menjadi berbagai produk lain, misalnya yoghurt, keju, dan mentega
            Komposisi kimia susu kambing secara umum tidak berbeda dengan susu sapi atau air susu ibu (ASI). Perbedaannya terletak pada persentase kandungannya saja. Butiran lemak susu kambing berukuran antara  1-10 milimikron sama dengan susu sapi, tetapi jumlah butiran lemak yang berdiameter kecil dan homogen lebih banyak terdapat pada susu kambing, sehingga susu kambing lebih mudah dicerna  alat pencernakan manusia, serta tidak menimbulkan diare pada orang yang mengkonsumsinya. Susu kambing sangat baik untuk orang yang memiliki   kelainan  Lactose  intolerance, yakni kelainan yang disebabkan oleh kepekaan alat pencernakan terhadap susu sapi. Secara fisik, perbedaan antara susu sapi dan susu kambing terlihat lebih nyata, yaitu warna susu kambing lebih putih daripada susu sapi karena  susu kambing tidak mengandung karoten.
Khasiat susu kambing antara lain untuk terapi penyakit :
  1. TBC,
  2. membantu memulihkan  kondisi orang yang baru sembuh dari suatu penyakit,
  3. mampu mengontrol kadar kolesterol dalam darah.
  4. untuk anak-anak yang menderita penyakit eksim (gatal di kulit) dan hasilnya cukup memuaskan.
  5. untuk meningkatkan kesehatan kulit, terutama bagian wajah.
  6. Kandungan gizi dalam susu kambing dapat meningkatkan pertumbuhan bayi dan anak-anak;
  7. membantu menjaga keseimbangan proses metabolisme,
  8. mendukung pertumbuhan tulang dan gigi,
  9. membantu pembentukan sel-sel darah dan jaringan tubuh.
  10. untuk mengembalikan zat besi setelah haid, kekurangan darah (anemia), kehamilan, serta pendarahan setelah melahirkan  (pendarahan postpartum).
  11. kandungan berbagai mineral dalam susu kambing memperlambat osteoporosis atau kerapuhan tulang.
Kandungan Susu Kambing

            Di Indonesia, susu kambing biasanya dikonsumsi dalam bentuk susu segar. Di beberapa negara, susu kambing sudah dijual dalam berbagai bentuk makanan olahan, seperti yoghurt dan keju. Sementara itu di New Zealand sudah dipasarkan susu kambing dalam kemasan kapsul.
Hasil penelitian United States Department of Agriculture (USDA) tentang perbandingan komposisi kimia antara susu sapi, kambing  dan air susu ibu (ASI) dapat dilihat dalam tabel 1.

 Tabel 1. Perbandingan komposisi kimia antara susu sapi, susu kambing, dan air susu ibu (ASI)
Komposisi Kimia
Susu Sapi
Susu Kambing
Air Susu Ibu

Protein (gram)
Lemak (gram)
Karbohidrat (gram)
Kalori (gram)
Fosfor (gram)
Kalsium (gram)
Magnesium (gram)
Besi (gram)
Natrium (gram)
Kalium (gram)
Vitamin A (IU)
Thiamin (mg)
Riboflavin (mg)
Niacin (mg)
Vitamin B6(mg)

3,3
3,3
4,7
61
93
19
13
0,05
49
152
126
0,04
0,16
0,08
0,04

3,6
4,2
4,5
69
111
134
14
0,05
50
204
185
0,05
0,14
0,28
0,05

1,0
4,4
6,9
70
14
32
3
0,03
17
51
241
0,014
0,04
0,18
0,01
Sumber : USDA, 1976
            Penelitian lain yang dilakukan di Indonesia menunjukkan kandungan  lemak dan protein yang lebih variatif dalam susu kambing (Tabel 2).

Tabel 2. Komposisi kimia susu kambing

Komposisi Kimia
Susu Kambing

Air (gram)
Protein (gram)
Lemak (gram)
Karbohidrat (gram)
Kalori (cal)
Fosfor (gram)
Kalsium (gram)
Besi (gram)
Vitamin A (IU)
Niacin (mg)
Vitamin B1 (mg)
Vitamin B2 (mg)
Vitamin B12 (mg)

8.3- 87,5
3,3- 4,9
4 – 7,3
4,6
67
106
129
0,05
185
0,3
0,04
0,04
0,07
 Sumber : Balitnak Bogor, dikutip dari Kompas
                                                                                         
PENGELOLAAN PRODUKSI

Setelah beranak, kambing sudah mampu menghasilkan cairan dari ambingnya.
  •  Cairan berwarna kuning pekat disebut COLOSTRUM.
  • Colostrum banyakmengandung antibodi yang dibutuhkan cempe yang baru lahir
  • Colostrum berguna membersihkan sisa bahan makanan di saluran pencernaan
  • Colostrum memiliki kandungan nutrisi Vit A; B; protein; mineral
  • Colostrum diproduksi selama 2-7 hari
  • Colostrum sebaiknya tidak diminum manusia
Susu baru bisa dihasilkan dan dikonsumsi setelah 5-7 hari (setelah periode colostrum selesai).
Warna susu umumnya putih (lebih putih dibanding susu sapi)

PERSIAPAN PEMERAHAN

Persiapan yang harus dilakukan sbb:
1.    Pemeriksaan kesehatan kambing
2.    Pemeriksaan kesehatan pemerah
3.    Memandikan Kambing
4.    Membersihkan peralatan pemerahan.

PELAKSANAAN PEMERAHAN

Pemerahan merupakan proses penting dalam usaha peternakan kambing perah, karena produk utamanya yang dihasilkan adalah susu yang akan dikonsumsi.
Pemerahan harus dilakukan dengan hati-hati dan cermat (sehingga tidak ada susu yang tertinggal di dalam ambing).

Susu yang tersisa bisa menyebabkan infeksi dan menyebabkan penyakit mastitis

Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk melakukan pemerahan :

  1. kambing dibawa ke tempat pemerahan (milking stand), bagian kepala dijepit agar tidak banyak gerak.
  2. diusahakan kambing tenag, sehingga proses pemerahan tidak terhambat
  3. Hindari suara bising disekitar pemerahan
  4. Pemerahan dilakukan dalam interval waktu yang sama
  5. Hindari pergantian pemerah secara mendadak
  6. tangan pemerah lumuri dengan minyak kelapa/mentega, agar puting tidak lecet
Pemerahan kambing bisa dilakukan dengan 3 cara yaitu :

  1. Whole hand: pemerahan ini dilakukan menggunakan seluruh jari tangan, kecuali ibu jari dan dilakukan jika bentuk puting kambing panjang.Caranya dengan menggerakkan jari-jari tangan membentuk kepalan secara berurutan dari atas ke bawah
  1. Knevelen : cara pemerahan sama dengan whole hand, tetapi posisi ibu jari menekuk ke belakang
  1. Stripping : Cara pemerahan ini merupakan cara yang paling populer dilakukan peternak meskipun kambing yang diperah sering merasa kesakitan. Cara dilakukan terhadap ambing yang bentuknya pendek. Caranya adalah dengan menjepit puting diantara ibu jari dan telunjuk, kemudian jepitan diarahkan ke bawah.

PENCATATAN PRODUKSI

            Syarat utama bagi suatu usaha peternakan (khususnya untuk tujuan breeding) agar dapat melakukan seleksi terhadap ternaknya adalah adanya pencatatan (Recording). Recording ini dikatakan penting karena bermanfaat dalam memberikan informasi kepada semua pihak yang berkepentingan tentang prestasi/kondisi setiap individu ternak.
            Catatan yang ideal catatan yang sederhana, lengkap sesuai dengan tujuan pemeliharaan), mudah dipahami oleh semua orang. Recording akan lebih baik lagi bila dilakukan dengan memanfaatkan teknik komputersasi. Recording adalah suatu kegiatan mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan prestasi individu ternak. Hanya dengan fakta-fakta darai catatan tersebut kita akan dapat memaksimalkan ketepatan pengambilan keputusan dalam mengembangkan usaha peternakan, dan yang lebih penting lagi untuk memudahkan dalam melakukan pengembangkan program breeding. Khusus dalam program breeding ini catatan penampilan reproduksi dan produksi sangat diperlukan dan penting, karena dapat dengan catatan tersebut akan diperoleh bibit yang baik serta sudah barang tentu mempunyai nilai jual yang tinggi.

Pencatan yang harus dilakukan oleh seorang peternak (pembibit) meliputi :
  1. keterangan identitas ( nama pemilik; ternaknya dilengkapi gambar/foto ternak, silsilah; nomor regrestasi dsb)
  2. Catatan produksi (berat badan, pertambahan berat badan, produksi susu, dsb)
  3. catatn reproduksi (catatan kelahiran, perkawinan, pemeriksaan kebuntingan, dsb)
  4. catatan kesehatan
  5. Catatan lainnya sesuai tujuan pemeliharaan.


































































































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar