Kambing etawa
berasal dari wilayah Jamnapari (India),
sehingga kambing ini disebut juga
sebagai kambing Jamnapari. Kambing ini adalah kambing yang paling popular di Asia Tenggara. Di Negara asalnya, kambing ini
termasuk kambing tipe dwiguna, yakni sebagai penghasil susu dan daging.
Kambing etawa adalah kambing dengan postur tubuh besar dan telinga panjang
menggantung, bentuk muka cembung, serta
bulu di bagian paha belakang sangat panjang.
Berat badan kambing etawa jantan bisa mencapai 90 kg dan
betinanya hanya 60 kg. Pada kambing etawa
betina, kambing tumbuh dengan baik
dengan puting memanjang. Produksi susunya sangat tinggi, yakni bisa
mencapai 235 kg per masa laktasi (261 hari). Pada masa puncak laktasi,
produksinya mencapai 3,8 kg per hari.
Disebabkan tingkat produksi susu
dan laju pertumbuhannya yang tinggi, serta didukung oleh daya adaptasi yang sangat baik terhadap kondisi lingkungan yang ekstrim, kambing ini banyak
digunakan untuk memerbaiki mutu
kambing-kambing lokal di suatu negara. Di Indonesia, perbaikan mutu genetik
kambing lokal dengan kambing etawa menghasilkan kambing peranakan etawa (PE),
Sentra terbesar kambing PE adalah di wilayah Kaligesing, Purworejo, Jawa
Tengah.
Beberapa
Manfaat dan Khasiat Susu Kambing
Selain dijual
dalam bentuk segar, sama halnya dengan susu sapi, susu kambing bisa diolah
menjadi berbagai produk lain, misalnya yoghurt, keju, dan mentega
Komposisi
kimia susu kambing secara umum tidak berbeda dengan susu sapi atau air susu ibu
(ASI). Perbedaannya terletak pada persentase kandungannya saja. Butiran lemak
susu kambing berukuran antara 1-10
milimikron sama dengan susu sapi, tetapi jumlah butiran lemak yang berdiameter
kecil dan homogen lebih banyak terdapat pada susu kambing, sehingga susu
kambing lebih mudah dicerna alat
pencernakan manusia, serta tidak menimbulkan diare pada orang yang
mengkonsumsinya. Susu kambing sangat baik untuk orang yang memiliki kelainan
Lactose intolerance, yakni kelainan yang
disebabkan oleh kepekaan alat pencernakan terhadap susu sapi. Secara fisik,
perbedaan antara susu sapi dan susu kambing terlihat lebih nyata, yaitu warna
susu kambing lebih putih daripada susu sapi karena susu kambing tidak mengandung karoten.
Khasiat susu kambing antara lain
untuk terapi penyakit :
- TBC,
- membantu memulihkan kondisi orang yang baru sembuh dari suatu penyakit,
- mampu mengontrol kadar kolesterol dalam darah.
- untuk anak-anak yang menderita penyakit eksim (gatal di kulit) dan hasilnya cukup memuaskan.
- untuk meningkatkan kesehatan kulit, terutama bagian wajah.
- Kandungan gizi dalam susu kambing dapat meningkatkan pertumbuhan bayi dan anak-anak;
- membantu menjaga keseimbangan proses metabolisme,
- mendukung pertumbuhan tulang dan gigi,
- membantu pembentukan sel-sel darah dan jaringan tubuh.
- untuk mengembalikan zat besi setelah haid, kekurangan darah (anemia), kehamilan, serta pendarahan setelah melahirkan (pendarahan postpartum).
- kandungan berbagai mineral dalam susu kambing memperlambat osteoporosis atau kerapuhan tulang.
Kandungan Susu Kambing
Di
Indonesia, susu kambing biasanya dikonsumsi dalam bentuk susu segar. Di
beberapa negara, susu kambing sudah dijual dalam berbagai bentuk makanan
olahan, seperti yoghurt dan keju. Sementara itu di New Zealand sudah dipasarkan
susu kambing dalam kemasan kapsul.
Hasil
penelitian United States Department of
Agriculture (USDA) tentang perbandingan komposisi kimia antara susu sapi,
kambing dan air susu ibu (ASI) dapat dilihat
dalam tabel 1.
Tabel 1. Perbandingan komposisi kimia antara susu sapi,
susu kambing, dan air susu ibu (ASI)
Komposisi Kimia
|
Susu Sapi
|
Susu Kambing
|
Air Susu Ibu
|
Protein (gram)
Lemak (gram)
Karbohidrat (gram)
Kalori (gram)
Fosfor (gram)
Kalsium (gram)
Magnesium (gram)
Besi (gram)
Natrium (gram)
Kalium (gram)
Vitamin A (IU)
Thiamin (mg)
Riboflavin (mg)
Niacin (mg)
Vitamin B6(mg)
|
3,3
3,3
4,7
61
93
19
13
0,05
49
152
126
0,04
0,16
0,08
0,04
|
3,6
4,2
4,5
69
111
134
14
0,05
50
204
185
0,05
0,14
0,28
0,05
|
1,0
4,4
6,9
70
14
32
3
0,03
17
51
241
0,014
0,04
0,18
0,01
|
Sumber : USDA, 1976
Penelitian lain
yang dilakukan di Indonesia menunjukkan kandungan lemak dan protein yang lebih variatif dalam
susu kambing (Tabel 2).
Tabel 2. Komposisi kimia susu
kambing
Komposisi Kimia
|
Susu Kambing
|
Air (gram)
Protein (gram)
Lemak (gram)
Karbohidrat (gram)
Kalori (cal)
Fosfor (gram)
Kalsium (gram)
Besi (gram)
Vitamin A (IU)
Niacin (mg)
Vitamin B1 (mg)
Vitamin B2 (mg)
Vitamin B12 (mg)
|
8.3- 87,5
3,3- 4,9
4 – 7,3
4,6
67
106
129
0,05
185
0,3
0,04
0,04
0,07
|
Sumber : Balitnak Bogor, dikutip dari Kompas
PENGELOLAAN PRODUKSI
Setelah
beranak, kambing sudah mampu menghasilkan cairan dari ambingnya.
- Cairan berwarna kuning pekat disebut COLOSTRUM.
- Colostrum banyakmengandung antibodi yang dibutuhkan cempe yang baru lahir
- Colostrum berguna membersihkan sisa bahan makanan di saluran pencernaan
- Colostrum memiliki kandungan nutrisi Vit A; B; protein; mineral
- Colostrum diproduksi selama 2-7 hari
- Colostrum sebaiknya tidak diminum manusia
Susu baru
bisa dihasilkan dan dikonsumsi setelah 5-7 hari (setelah periode colostrum
selesai).
Warna susu umumnya putih (lebih putih
dibanding susu sapi)
PERSIAPAN PEMERAHAN
Persiapan
yang harus dilakukan sbb:
1.
Pemeriksaan kesehatan kambing
2.
Pemeriksaan kesehatan pemerah
3.
Memandikan Kambing
4.
Membersihkan peralatan pemerahan.
PELAKSANAAN PEMERAHAN
Pemerahan
merupakan proses penting dalam usaha peternakan kambing perah, karena produk
utamanya yang dihasilkan adalah susu yang akan dikonsumsi.
Pemerahan
harus dilakukan dengan hati-hati dan cermat (sehingga tidak ada susu yang
tertinggal di dalam ambing).
Susu yang
tersisa bisa menyebabkan infeksi dan menyebabkan penyakit mastitis
Langkah-langkah
yang perlu dilakukan untuk melakukan pemerahan :
- kambing dibawa ke tempat pemerahan (milking stand), bagian kepala dijepit agar tidak banyak gerak.
- diusahakan kambing tenag, sehingga proses pemerahan tidak terhambat
- Hindari suara bising disekitar pemerahan
- Pemerahan dilakukan dalam interval waktu yang sama
- Hindari pergantian pemerah secara mendadak
- tangan pemerah lumuri dengan minyak kelapa/mentega, agar puting tidak lecet
Pemerahan
kambing bisa dilakukan dengan 3 cara yaitu :
- Whole hand: pemerahan ini dilakukan menggunakan seluruh jari tangan, kecuali ibu jari dan dilakukan jika bentuk puting kambing panjang.Caranya dengan menggerakkan jari-jari tangan membentuk kepalan secara berurutan dari atas ke bawah
- Knevelen : cara pemerahan sama dengan whole hand, tetapi posisi ibu jari menekuk ke belakang
- Stripping : Cara pemerahan ini merupakan cara yang paling populer dilakukan peternak meskipun kambing yang diperah sering merasa kesakitan. Cara dilakukan terhadap ambing yang bentuknya pendek. Caranya adalah dengan menjepit puting diantara ibu jari dan telunjuk, kemudian jepitan diarahkan ke bawah.
PENCATATAN PRODUKSI
Syarat utama bagi suatu
usaha peternakan (khususnya untuk tujuan breeding) agar dapat
melakukan seleksi terhadap ternaknya adalah adanya pencatatan (Recording).
Recording ini dikatakan penting karena bermanfaat dalam memberikan informasi
kepada semua pihak yang berkepentingan tentang prestasi/kondisi setiap individu
ternak.
Catatan
yang ideal catatan yang sederhana, lengkap sesuai dengan tujuan pemeliharaan),
mudah dipahami oleh semua orang. Recording akan
lebih baik lagi bila dilakukan dengan memanfaatkan teknik komputersasi. Recording
adalah suatu kegiatan mencatat segala sesuatu yang berhubungan dengan prestasi
individu ternak. Hanya dengan fakta-fakta darai catatan tersebut kita akan
dapat memaksimalkan ketepatan pengambilan keputusan dalam mengembangkan usaha
peternakan, dan yang lebih penting lagi untuk memudahkan dalam melakukan
pengembangkan program breeding. Khusus dalam program breeding ini catatan
penampilan reproduksi dan produksi sangat diperlukan dan penting, karena dapat
dengan catatan tersebut akan diperoleh bibit yang baik serta sudah barang tentu
mempunyai nilai jual yang tinggi.
Pencatan yang harus dilakukan oleh seorang peternak (pembibit) meliputi :
- keterangan identitas ( nama pemilik; ternaknya dilengkapi gambar/foto ternak, silsilah; nomor regrestasi dsb)
- Catatan produksi (berat badan, pertambahan berat badan, produksi susu, dsb)
- catatn reproduksi (catatan kelahiran, perkawinan, pemeriksaan kebuntingan, dsb)
- catatan kesehatan
- Catatan lainnya sesuai tujuan pemeliharaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar