PEJAWARAN - Silase adalah pakan yang telah diawetkan yang di proses dari bahan baku yang berupa tanaman hijauan, limbah industri pertanian, serta bahan pakan alami lainya, dengan jumlah kadar / kandungan air pada tingkat tertentu kemudian di masukan dalam sebuah tempat yang tertutup rapat kedap udara, yang biasa disebut dengan “Silo”, selama kurang lebih tiga minggu. Di dalam silo tersebut tersebut akan terjadi beberapa tahap proses anaerob (proses tanpa udara/oksigen), dimana “bakteri asam laktat akan mengkonsumsi zat gula yang terdapat pada bahan baku, sehingga terjadilah proses fermentasi. Silase yang terbentuk karena proses fermentasi ini dapat di simpan untuk jangka waktu yang lama tanpa banyak mengurangi kandungan nutrisi dari bahan bakunya.
Bahan silase terbaik adalah rumput gajah/raja (Penisetum purpureum) dan rumput benggala (Pinicum maximum) hasil budidaya. Bahan terbaik lain adalah batang jagung (tebon) muda, atau tebon hasil budidaya baby/sweetcorn. Sebab tebon babycorn/sweetcorn, daunnya masih hijau dan batangnya juga masih sangat lunak. Rumput liar yang heterogen pun, sebenarnya bisa pula dijadiken silase. Demikian pula halnya dengan jerami padi, batang/daun kacang tanah dan ubi jalar. Di Lampung, kulit singkong dan nanas pun dijadikan silase untuk pakan sapi. Di Malaysia, pelepah dan daun sawit tua juga dicacah dan dijadikan silase. Hingga sebenarnya, bahan untuk dijadikan silase sangat beragam. Tergantung kejelian kita dalam menemukan dan memanfaatkan limbah pertanian tersebut.
Pembuatan silase bisa dipraktekkan dengan tujuan dan manfaat:
- Untuk mensiasati persediaan makanan ternak pada musim kemarau
- Untuk menampung kelebihan Hijauan Makanan Ternak pada musim penghujan agar bisa dimanfaatkan secara optimal.
- Untuk mendayagunakan limbah hasil ikutan daru pertanian /perkebunan seperti rumput atau jerami
- Nilai gisi silase setara dengan hijauan dan bahkan bisa lebih dengan adanya bahan tambahan.
- Disukai oleh ternak dan nilai kecernaannyan meningkat.
- Ketersediaannya tidak dipengaruhi oleh musim.
Bagaimana cara membuat silase rumput ?
Bahan :
Bahan :
- Silase rumput- rumputan sebanyak 30 kg,
- EM-4 sebanyak 20 ml (2 tutup botol),
- bekatul sebanyak 3 kg (10% dari 30 kg jerami),
- molasses sebanyak 500 ml,
- air secukupnya.
Alat :
- timbangan berdiri untuk menimbang rumput,
- timbangan duduk untuk menimbang bekatul,
- ember untuk mencampur molasses dan EM4 serta air,
- drum plastik untuk silo, katup sebagai pengunci tutup drum.
Cara membuat :
- Menimbang semua bahan yaitu rumput sebanyak 30 kg, bekatul 3 kg, dan menakar molasses sebanyak 500 ml dan EM-4 sebanyak 20 ml.
- Menghamparkan rumput di atas lantai yang bersih.
- Mencampur EM-4 dan molasses, kemudian memercikkan pada rumput secara merata.
- Menaburkan bekatul pada rumput secara merata.
- Menambahkan air jika tingkat kebasahan campuran kurang dan belum merata.
- Mengaduk/mencampur semua bahan secara merata dengan membolak-balikkan rumput.
- Memasukkan hasil campuran kedalam drum (silo) sedikit demi sedikit, sambil di padatkan (di injak-injak), agar udara yang ada dalam drum dapat dikurangi atau dihilangkan sama sekali.
- Setelah semua bahan campuran di masukkan, maka silo di tutup dengan katup serapat mungkin, agar tidak ada udara yang masuk dan proses ensilase (pembuatan silase) secara an-aerob berjalan dengan baik.
- Melakukan fermentasi selama 1 minggu.
- Setelah 1 minggu, membuka silo dan mengeluarkan hasil silase rumput kemudian diangin-anginkan sebelum diberikan kepada ternak.
PEMBERIAN DEDAK DIBERIKAN MERATA DIATAS RUMPUT |
PEMBERIAN EM-4 YANG TELAH DITAMBEH TETES TEBU DILAKUKAN SECARA MERATA |
PENCAMPURAN BAHAN-BAHAN SECARA MERATA |
SILO DI INJAK INJAK AGAR PADAT DAN TIDAK ADA UDARA KARENA HARUS TANPA UDARA (ANAEROB) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar