SELAMAT DATANG DI SITUS BPK PEJAWARAN BLOG INI MASIH DALAM TAHAP PENGEMBANGAN MOHON MAAF APABILA MASIH TERDAPAT BANYAK KEKURANGAN

Jumat, 04 April 2014

Aplikasi Teknologi EM untuk Tanaman Padi Sawah


Masalah yang sering dialami oleh para petani padi sawah saat ini antara lain :
  • Sering terjadi kelangkaan pupuk, dilain pihak pihak jadwal waktu pemupukan harus tepat.
  • Biaya produksi selalu mengalami peningkatan disebabkan karena jumlah dan jenis sarana produksi yang dipergunakan terus meningkat.
  • Meskipun penggunaan sarana produksi meningkat tidak diikuti oleh peningkatan produktifitas; produktivitas lahan sawah cenderung mengalami penurunan
  • Air irigasi semakin terbatas dimusim kemarau dan kebanjiran dimusim hujan, resiko kegagalan panen oleh iklim dan hama semakin besar.
Secara bertahap namun pasti teknologi EM mampu menjawab masalah dan tantangan tersebut diatas. Teknologi EM adalah teknologi biaya rendah karena menggunakan limbah daur ulang dari sisa-sisa pertanian itu sendiri. Teknologi EM mudah dilaksanakan, mudah diajarkan kepada para petani, tidak membahayakan bagi petani maupun konsumen. Produktivitasnya berkelanjutan (tidak mengalami penurunan) dan akrab lingkungan. Berkualitas tinggi tidak tercemar kimia dan memerlukan air irigasi relative lebih sedikit dibanding dengan teknologi konvensional. Semakin lama sumberdaya alam terutama tanah, air dan udara semakin kecil mengakibatkan derajat kesehatan umat manusia akan semakin membaik.
Langkah-langkah penerapan teknologi EM untuk padi sawah adalah sebagai berikut :
1. Persiapan Lahan
Sehabis panen, jerami jangan dibakar tapi dibabat rata diatas tanah, hamparkan dipermukaan tanah, serasah, rerumputan dan kotoran hewan juga disebar secara merata, taburkan juga bokashi 2 ton per hektar, genangi dengan air yang diberi EM aktif sekurang-kurangnya 100 liter em aktif per hektar. Genangan ini dibiarkan sekitar 3-4 minggu.

2. Pengairan
Setiap 2 minggu tanaman perlu disemprot dengan em aktif atau FPE dengan konsentrasi 1 (satu) permil, sampai tanaman padi dipanen. Pada saat awal masih diperlukan pupuk urea dengan dosis 50% dari dosis anjuran mengingat lahan sawah sekarang sudah sangat miskin dengan unsur “N”. Apabila dicermati akan ditemukan hal-hal sebagai berikut :
  • Umur padi lebih panjang dari sebelumnya.
  • Pada saat panen daun bendera sebagian masih hijau.
  • Tanaman lebih tinggi dan jumlah anakan lebih banyak.
  • Prosentasi biji hampa menurun, berat gabah seragam dan lebih berat dari sebelumnya.
  • Semakin lama solum tanah semakin dalam, biota tanah seperti cacing, belut dan larva capung nampak lebih menonjol.
  • Produktivitas meningkat. Petani lebih bergairah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar