Laboratorium-Lapang Kambing Boer Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang
Jl. Raya Apel 54 Sumber Sekar Dau-Malang
Tlp. 0341-531295 Fax 0341-531295
Kambing
Boer berasal dari Afrika Selatan
dan perkembangan populasinya tercatat sejak lebih dari 65 tahun yang lalu. Kata
”Boer” artinya petani. Kambing ini adalah satu-satunya kambing jenis pedaging
yang ada di dunia karena pertumbuhannya yang sangat cepat. Dapat dipasarkan ketika bobot badannya 35 - 45 kg saat berumur 5 – 6 bulan.
Pertambahan berat badannya antara 0,2 – 0,4 kg per hari. Keragaman ini
bergantung pada banyaknya susu dari induk serta mutu pakan sehari-harinya.
Dibandingkan dengan kambing perah lokal, persentase daging pada karkas kambing
Boer lebih tinggi dan mencapai 40% - 50% dari berat badannya.
Kambing Boer dapat dikenali dengan mudah dari tubuhnya yang lebar, panjang , bulat, ditutupi oleh rambut yang putih,
berkaki pendek, hidung yang tidak pesek, telinga yang panjang, kepala berwarna coklat kemerah-merahan atau coklat
muda hingga coklat tua. Beberapa kambing Boer memiliki garis putih yang ada
diwajahnya. Kulitnya berwarna coklat
yang melindungi dirinya dari penyakit kulit akibat sengatan sinar matahari.
Kambing ini sangat suka berjemur disiang hari. Kambing Boer jantan maupun
betina semuanya bertanduk.
Kambing Boer dapat hidup pada
temperatur lingkungan yang ekstrim,
mulai dari suhu sangat dingin (-25oC) hingga sangat panas (43oC)
dan mudah beradaptasi pada perubahan temperatur lingkungan. Tahan terhadap
penyakit. Kambing Boer dapat hidup dikawasan semak belukar, lereng gunung yang berbatu atau padang rumput. Secara
alamiah Kambing Boer adalah hewan yang suka meramban sehingga lebih menyukai
daun-daunan, tanaman semak daripada rumput.
KARATERISTIK KAMBING BOER JANTAN
Kambing Boer Jantan mempunyai bentuk badan yang tegap dan kokoh. Mulai
dari badan bagian depan hingga belakang
dipenuhi dengan otot. Kambing
Boer Jantan juga dapat menjadi hewan yang jinak, terutama jika terus berada
disekitar manusia sejak lahir. Bobot badan dewasanya, saat berumur 2 – 3 tahun,
dapat mencapai 120 – 150 Kg. Kambing Boer suka jika digaruk atau diusap
dibagian belakang telingannya hingga
punggung dan sisi perutnya. Dapat
ditangani dengan mudah dengan memegang tanduknya. Namun, sebaiknya tidak
mendorong bagian depan kepalanya karena Kambing Boer akan menjadi agresif. Kambing Boer juga dapat dilatih untuk dituntun dengan
tali.
Kambing Boer Jantan dikawinkan
setiap saat sepanjang tahun. Namun, aktivitasnya lebih meningkat pada malam
hari. Bau kambing jantan sangat tajam
dan ini berfungsi untuk menarik perhatian kambing betina. Seekor pejantan siap
dikawinkan saat berumur 7-8 bulan. Disarankan
bahwa satu pejantan tidak melayani lebih dari 8-10 betina sampai pejantan itu berusia satu tahun
lebih. Kambing Boer Jantan yang telah
dewasa (2 – 3 tahun) dapat melayani 30 – 40 betina. Pejantan sebaiknya
dipisahkan dari kambing betina ketika berusia 3 bulan agar tidak terjadi perkawinan yang tidak direncanakan. Setiap
ekor dapat berfungsi sebagai pejantan yang baik hingga 7 – 8 tahun.
KARATERISTIK KAMBING BOER
BETINA
Kambing Boer betina tumbuh seperti
kambing yang jantan, tetapi lebih terlihat feminin dengan kepala dan leher yang
agak lonjong. Kambing Boer sangat jinak
dan pada dasarnya tidak banyak berulah. Dapat dikawinkan ketika berusia 10 – 12 bulan, tergantung dari ukuran
tubuhnya. Usia kebuntingannya adalah 5
bulan. Mampu melahirkan cempe sebanyak tiga kali dalam dua tahun. Betina
berusia satu tahun dapat menghasilkan 1 – 2 anak. Setelah beranak yang pertama,
dapat mempunyai anak kembar dua, tiga, bahkan empat. Induk Kambing Boer dapat menghasilkan lemak susu yang sangat tinggi untuk anak-anaknya.
Ketika anaknya berusia 2,5 – 3,5 bulan maka air susu induk mulai mengering.
Jumlah putingnya adalah 2 atau 4. Jika berputing 4 maka sangat mungkin bahwa
tidak semuanya menghasilkan susu. Sebagai induk yang tidak mengenal musim kawin
maka tiga bulan setelah melahirkan akan siap untuk dikawinkan lagi. Birahinya
mudah diketahui dari pergerakan ekornya yang lebih cepat dari biasanya atau
sering disebut ”flagging”. Kambing
betina dapat menjadi induk yang baik hingga 5 – 8 tahun. Bobot badan
dewasanya mencapai 80 – 90 Kg pada umur 2 – 3 tahun.
PERKAWINAN SILANG
DENGAN KAMBING LOKAL
Kambing yang diternakkan di
Indonesia adalah berbagai varietas jenis kambing perah. Jika Kambing Boer antan
dikawinkan dengan kambing lokal, baik secara kawin alam atau secara kawin
suntik, hasil persilangannya (F1) yang memiliki 50% genetik Kambing Boer
sangatlah mengagumkan. Keturunan F1 ini
akan memiliki genetik dari Kambing Boer
yang kuat. Ukuran tubuh dan tingkat
pertumbuhannya tergantung pada jenis
kambing lokal yang dikawinsilangkan. Tergantung dari mutu pakannya,
hasil silangan jantan dapat mencapai
berat untuk dipasarkan yaitu 35 – 45 Kg dalam enam sampai delapan bulan dengan
jumlah daging yang lebih banyak
dibandingkan jenis kambing lokal dengan usia yang sama. Penting
difahami bahwa protein membentuk otot.
Untuk itu maka sebaiknya jagung,
tanaman leguminosa, dan rumput yang
tersedia lokal digunakan sebagai sumber
protein dalam pakan. Pada usia satu minggu, hendaknya anak kambing juga
mendapatkan makanan yang sama dengan yang diberikan kepada induknya.
Meskipun Kambing Boer masih minum susu
dari induknya, anak kambing mulai belajar makan
hijauan pada umur sangat muda. ADALAH
SANGAT PENTING BAHWA AIR
MINUM TERSEDIA SETIAP SAAT baik untuk kambing induk maupun anaknya.
Sangat disarankan agar Kambing Boer
jantan hasil persilangan dikastrasi/dikebiri. Hal ini untuk mengurangi resiko
perkawinan yang tidak direncanakan dan untuk mendapatkan pertumbuhan yang
tinggi sehingga segera mencapai berat jual kambing pedaging. Pada usia 6 – 8
bulan, Kambing Boer sudah siap untuk
dipasarkan. Untuk kambing betina F1 dapat di catatkan ke Registrasi Kambing
Boer Indonesia dan memperoleh sertifikat yang menyatakan garis keturunannya
dari Kambing Boer. Ketika kambing betina ini mencapai usia satu tahun, tergantung dari tingkat pertumbuhannya, dia dapat dikawinsilangkan
lagi dengan pejantan Kambing Boer yang garis keturunannya berbeda dari ayahnya.
Anak-anak yang lahir (F2) akan membawa 75% genetik Kambing Boer. Kambing Boer
Jantan F2 hendaknya dikastrasi/dikebiri lalu dijual untuk dagingnya. Kambing
Boer betina F2 saat berumur satu tahun dapat dikawinkansilangkan lagi dengan
pejantan Kambing Boer yang berbeda dari ayah atau kakeknya. Keturunannya (F3)
adalah anak-anak Kambing Boer dengan 88% genetik Kambing Boer. Generasi
selanjutnya (F4) menjadi 94% lalu generasi kelima (F5) memiliki 97% genetik
Kambing Boer. Kambing-kambing F5 ini,
dalam sertifikat pencatatan dapat dinyatakan sebagai ”Kambing Boer Galur Murni”.
Istilah ”Kambing Boer Galur Murni”
akan digunakan oleh Registrasi Kambing Boer Indonesia jika seekor kambing sudah
mencapai paling generasi kelima dari induk maupun pejantan berdasarkan catatan
sisilahnya. Istilah ”Breeed-up” akan digunakan jika jenis kambing lain
disilangkan dengan pejantan Kambing Boer dan setiap generasi berikutnya selalu
dikawinkan dengan pejantan Kambing Boer. Setiap
betina Breed-up dicatat.Pejantan hanya diberi sertifikat jika sudah mencapai
generasi kelima (97%) dan disebut ” Kambing Boer Galur Murni” untuk digunakan sebagai bibit.
Registrasi kambing boer indonesia
Untuk
memiliki sertifikat Kambing Boer secara nasional sangatlah penting. Setiap
Kambing Boer galur murni dan Kambing Boer hasil silangan akan memiliki nilai
tersendiri karena masing-masing memiliki
sertifikat sendiri untuk yang menunjukkan kemurnian genetik Boer yang
dimilikinya berdasarkan silsilahnya. Setiap breed-up menghasilkan kambing betina yang lebih berharga. Setelah
generasi kelima, baik jantan maupun betina dapat dicatat dan bersertifikat
sebagai ” Kambing Boer Galur Murni”. Dengan demikian maka para peternak dikawasan Malang
dimungkinkan untuk memiliki Kambing
Boer Galur Murni atau Kambing Boer hasil silangan.
Populasi Kambing Boer Galur Murni
yang ada di Malang saat ini, diimpor dari Australia. Asal usulnya, Kambing Boer
berasal dari jenis kambing kualitas
unggul di Afrika Selatan. Kambing tersebut disumbangkan oleh Latter-Day Saint
Charities (LDSC) kepada Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya . Populasi
tersebut terdiri atas enam garis keturunan yang berbeda. Kumpulan genetik yang
besar ini tersedia untuk para peternak Indonesia maupun negara-negara lain di
Asia. Semen Kambing Boer siap untuk dijual dan semuanya memiliki sertifikat
yang dikeluarkan oleh Registrasi Kambing Boer Indonesia.
Created by Indonesia Boer Goat Breeders
Tidak ada komentar:
Posting Komentar