SELAMAT DATANG DI SITUS BPK PEJAWARAN BLOG INI MASIH DALAM TAHAP PENGEMBANGAN MOHON MAAF APABILA MASIH TERDAPAT BANYAK KEKURANGAN

Jumat, 04 April 2014

KAMBING BOER (KAMBING TIPE DAGING ) UNTUK MASA DEPAN


               Laboratorium-Lapang Kambing Boer Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya Malang
Jl. Raya Apel 54 Sumber Sekar Dau-Malang Tlp. 0341-531295  Fax 0341-531295

            Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan dan perkembangan populasinya tercatat sejak lebih dari 65 tahun yang lalu. Kata ”Boer” artinya petani. Kambing ini adalah satu-satunya kambing jenis pedaging yang ada di dunia karena pertumbuhannya yang sangat cepat. Dapat dipasarkan    ketika bobot badannya   35 - 45 kg saat berumur 5 – 6 bulan. Pertambahan berat badannya antara 0,2 – 0,4 kg per hari. Keragaman ini bergantung pada banyaknya susu dari induk serta mutu pakan sehari-harinya. Dibandingkan dengan kambing perah lokal, persentase daging pada karkas kambing Boer lebih tinggi dan mencapai 40% - 50% dari berat badannya.

             Kambing Boer dapat  dikenali dengan mudah dari tubuhnya  yang lebar, panjang  , bulat, ditutupi oleh rambut yang putih, berkaki pendek, hidung yang tidak pesek, telinga yang panjang, kepala   berwarna coklat kemerah-merahan atau coklat muda hingga coklat tua. Beberapa kambing Boer memiliki garis putih yang ada diwajahnya. Kulitnya berwarna  coklat yang melindungi dirinya dari penyakit kulit akibat sengatan sinar matahari. Kambing ini sangat  suka berjemur  disiang hari. Kambing Boer jantan maupun betina semuanya bertanduk.
            Kambing Boer dapat hidup pada temperatur   lingkungan yang ekstrim, mulai dari suhu sangat dingin (-25oC) hingga sangat panas (43oC) dan mudah beradaptasi pada perubahan temperatur lingkungan. Tahan terhadap penyakit. Kambing Boer dapat hidup dikawasan semak belukar, lereng gunung  yang berbatu atau padang rumput. Secara alamiah Kambing Boer adalah hewan yang suka meramban sehingga lebih menyukai daun-daunan, tanaman semak daripada rumput.




KARATERISTIK KAMBING BOER JANTAN

            Kambing Boer Jantan mempunyai   bentuk badan yang tegap dan kokoh. Mulai dari badan bagian depan hingga belakang  dipenuhi  dengan otot. Kambing Boer Jantan juga dapat menjadi hewan yang jinak, terutama jika terus berada disekitar manusia sejak lahir. Bobot badan dewasanya, saat berumur 2 – 3 tahun, dapat mencapai 120 – 150 Kg. Kambing Boer suka jika digaruk atau diusap dibagian belakang  telingannya hingga punggung dan sisi perutnya. Dapat  ditangani dengan mudah dengan memegang tanduknya. Namun, sebaiknya tidak mendorong bagian depan kepalanya karena Kambing Boer  akan menjadi agresif. Kambing Boer  juga dapat dilatih untuk dituntun dengan tali.
            Kambing Boer Jantan dikawinkan setiap saat sepanjang tahun. Namun, aktivitasnya lebih meningkat pada malam hari. Bau kambing jantan sangat tajam  dan ini berfungsi untuk menarik perhatian  kambing betina. Seekor pejantan siap dikawinkan saat berumur 7-8 bulan. Disarankan  bahwa satu pejantan tidak melayani lebih dari 8-10 betina   sampai pejantan itu berusia satu tahun lebih. Kambing Boer Jantan yang telah     dewasa (2 – 3 tahun) dapat melayani 30 – 40 betina. Pejantan sebaiknya dipisahkan dari kambing betina ketika berusia 3 bulan agar tidak terjadi  perkawinan yang tidak direncanakan. Setiap ekor dapat berfungsi sebagai pejantan yang baik hingga 7 – 8 tahun.

KARATERISTIK KAMBING BOER  BETINA

            Kambing Boer betina tumbuh seperti kambing yang jantan, tetapi lebih terlihat feminin dengan kepala dan leher yang agak lonjong. Kambing Boer  sangat jinak dan pada dasarnya tidak banyak berulah. Dapat dikawinkan ketika  berusia 10 – 12 bulan, tergantung dari ukuran tubuhnya. Usia kebuntingannya  adalah 5 bulan. Mampu melahirkan cempe sebanyak tiga kali dalam dua tahun. Betina berusia satu tahun dapat menghasilkan 1 – 2 anak. Setelah beranak yang pertama, dapat mempunyai anak kembar dua, tiga, bahkan empat. Induk Kambing Boer  dapat menghasilkan      lemak susu yang sangat tinggi untuk anak-anaknya. Ketika anaknya berusia 2,5 – 3,5 bulan maka air susu induk mulai mengering. Jumlah putingnya adalah 2 atau 4. Jika berputing 4 maka sangat mungkin bahwa tidak semuanya menghasilkan susu. Sebagai induk yang tidak mengenal musim kawin maka tiga bulan setelah melahirkan akan siap untuk dikawinkan lagi. Birahinya mudah diketahui dari pergerakan ekornya yang lebih cepat dari biasanya atau sering disebut ”flagging”. Kambing betina   dapat menjadi induk  yang baik hingga 5 – 8 tahun. Bobot badan dewasanya mencapai 80 – 90 Kg pada umur 2 – 3 tahun.

PERKAWINAN  SILANG DENGAN KAMBING LOKAL

            Kambing yang diternakkan di Indonesia adalah berbagai varietas jenis kambing perah. Jika Kambing Boer antan dikawinkan dengan kambing lokal, baik secara kawin alam atau secara kawin suntik, hasil persilangannya (F1) yang memiliki 50% genetik Kambing Boer sangatlah mengagumkan. Keturunan F1  ini akan memiliki   genetik dari Kambing Boer yang kuat. Ukuran  tubuh dan tingkat pertumbuhannya tergantung pada jenis  kambing lokal yang dikawinsilangkan. Tergantung dari mutu pakannya, hasil silangan jantan dapat  mencapai berat untuk dipasarkan yaitu 35 – 45 Kg dalam enam sampai delapan bulan dengan jumlah daging yang lebih banyak   dibandingkan jenis kambing lokal dengan usia yang sama. Penting difahami  bahwa protein membentuk otot. Untuk itu maka sebaiknya  jagung, tanaman  leguminosa, dan rumput yang tersedia lokal digunakan sebagai sumber  protein dalam pakan. Pada usia satu minggu, hendaknya anak kambing juga mendapatkan makanan yang sama dengan yang diberikan kepada induknya. Meskipun  Kambing Boer masih minum susu dari induknya, anak kambing mulai belajar makan  hijauan pada umur sangat muda. ADALAH SANGAT PENTING BAHWA AIR MINUM TERSEDIA SETIAP SAAT baik untuk kambing induk maupun anaknya.
            Sangat disarankan agar Kambing Boer jantan hasil persilangan dikastrasi/dikebiri. Hal ini untuk mengurangi resiko perkawinan yang tidak direncanakan dan untuk mendapatkan pertumbuhan yang tinggi sehingga segera mencapai berat jual kambing pedaging. Pada usia 6 – 8 bulan,  Kambing Boer sudah siap untuk dipasarkan. Untuk kambing betina F1 dapat di catatkan ke Registrasi Kambing Boer Indonesia dan memperoleh sertifikat yang menyatakan garis keturunannya dari Kambing Boer. Ketika kambing betina ini mencapai usia satu  tahun, tergantung dari tingkat  pertumbuhannya, dia dapat dikawinsilangkan lagi dengan pejantan Kambing Boer yang garis keturunannya berbeda dari ayahnya. Anak-anak yang lahir (F2) akan membawa 75% genetik Kambing Boer. Kambing Boer Jantan F2 hendaknya dikastrasi/dikebiri lalu dijual untuk dagingnya. Kambing Boer betina F2 saat berumur satu tahun dapat dikawinkansilangkan lagi dengan pejantan Kambing Boer yang berbeda dari ayah atau kakeknya. Keturunannya (F3) adalah anak-anak Kambing Boer dengan 88% genetik Kambing Boer. Generasi selanjutnya (F4) menjadi 94% lalu generasi kelima (F5) memiliki 97% genetik Kambing Boer. Kambing-kambing  F5 ini, dalam sertifikat pencatatan dapat dinyatakan sebagai  ”Kambing Boer Galur Murni”.
            Istilah ”Kambing Boer Galur Murni” akan digunakan oleh Registrasi Kambing Boer Indonesia jika seekor kambing sudah mencapai paling generasi kelima dari induk maupun pejantan berdasarkan catatan sisilahnya. Istilah ”Breeed-up” akan digunakan jika jenis kambing lain disilangkan dengan pejantan Kambing Boer dan setiap generasi berikutnya selalu dikawinkan dengan pejantan Kambing Boer. Setiap betina Breed-up dicatat.Pejantan hanya diberi sertifikat jika sudah mencapai generasi kelima (97%) dan disebut ” Kambing Boer Galur Murni” untuk digunakan sebagai bibit.


Registrasi  kambing boer indonesia

            Untuk memiliki sertifikat Kambing Boer secara nasional sangatlah penting. Setiap Kambing Boer galur murni dan Kambing Boer hasil silangan akan memiliki nilai tersendiri  karena masing-masing memiliki sertifikat sendiri untuk yang menunjukkan kemurnian genetik Boer yang dimilikinya berdasarkan silsilahnya. Setiap breed-up menghasilkan    kambing betina yang lebih berharga. Setelah generasi kelima, baik jantan maupun betina dapat dicatat dan bersertifikat sebagai ” Kambing Boer Galur Murni”. Dengan demikian  maka para peternak dikawasan Malang dimungkinkan   untuk memiliki Kambing Boer Galur Murni atau Kambing Boer hasil silangan.
            Populasi Kambing Boer Galur Murni yang ada di Malang saat ini, diimpor dari Australia. Asal usulnya, Kambing Boer berasal dari jenis kambing  kualitas unggul di Afrika Selatan. Kambing tersebut disumbangkan oleh Latter-Day Saint Charities (LDSC) kepada Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya . Populasi tersebut terdiri atas enam garis keturunan yang berbeda. Kumpulan genetik yang besar ini tersedia untuk para peternak Indonesia maupun negara-negara lain di Asia. Semen Kambing Boer siap untuk dijual dan semuanya memiliki sertifikat yang dikeluarkan oleh Registrasi Kambing Boer Indonesia.


                                                             Created by Indonesia  Boer Goat Breeders
             
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar